Festival Jalan Jaksa Jadikan Jakarta sebagai Tujuan Wisata

Festival Jalan Jaksa tahun ini mengambil tema ”Ade Ape Nih di Jalan Jaksa (What’s Up Jaksa)?” Kegiatan di sepanjang Jalan Jaksa berlangsung hingga hari Sabtu (23/8/2014) ini.

Selama kegiatan dilaksanakan, ruas Jalan Jaksa ditutup untuk kendaraan bermotor. Orang dibebaskan berjalan kaki menikmati kegiatan yang ditawarkan.

Pada hari Sabtu ini, kegiatan yang akan diselenggarakan di Festival Jalan Jaksa adalah penampilan sejumlah band di panggung utama yang terletak di ujung Jalan Wahid Hasyim. Band yang akan tampil adalah band lokal Transparant, The Jaksa, Shout Revolution, Parta Band, Swam Crew, Tektona, Fratelo, Buaya Buntung, Teh Manis, Jagad Bluesman, Destination, Raiya, Savana, dan Jadas. Band-band itu tampil mulai pukul 16.00 dan berakhir sekitar pukul 23.00.

Selain itu juga ada panggung kedua di ujung Jalan Kebon Sirih. Panggung ini akan digunakan kegiatan kreasi budaya. Kegiatan dimulai pukul 14.00-22.00. Daya tarik Festival Jalan Jaksa tak hanya terletak di kedua panggung, tetapi juga aneka kegiatan di sepanjang Jalan Jaksa.

Beberapa kegiatan yang akan ditampilkan hari Sabtu adalah pentas Abang-None cilik pada pukul 16.00 dan pencak silat di pukul 19.00.

Di sepanjang 400 meter Jalan Jaksa juga akan diselenggarakan bazar. Ada 30 stan yang berpartisipasi, baik menjajakan aneka kuliner, produk fashion, seperti sepatu dan pakaian, serta pernak-pernik kerajinan tangan.

Pembukaan Festival Jalan Jaksa dilaksanakan Jumat malam oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah.

Pada Jumat malam juga diselenggarakan lomba masak nasi goreng yang diikuti oleh turis mancanegara yang tengah bermalam di Jalan Jaksa, serta warga seputar Jalan Jaksa.

Promosi wisata

Asisten Perekonomian Jakarta Pusat Sri Yuliani mengatakan, festival ini diharapkan bisa makin mengenalkan Jalan Jaksa sebagai salah satu tempat tujuan di Jakarta Pusat. ”Ada 8 kawasan tempat tujuan wisata di Jakarta Pusat. Salah satunya adalah Bang Jaim yang merupakan akronim dari Sabang, Wahid Hasyim, dan Jalan Jaksa,” kata Sri.

Ketiga tempat itu berada berdekatan dan merupakan kawasan kuliner dan tempat penginapan dengan berbagai tipe. Sejumlah turis juga kerap bermalam di kawasan ini.

Khusus di Jalan Jaksa, penginapan yang disediakan umumnya menyasar wisatawan backpacker. Karena itu, tarif yang ditawarkan relatif terjangkau. Selain itu, terdapat sejumlah kafe dan bar di sepanjang jalan ini sehari-harinya.

Sri menyatakan pihaknya masih perlu bekerja keras untuk memopulerkan tempat tujuan wisata di Jakarta Pusat, terutama bagi turis mancanegara. Selama ini, wisatawan mancanegara masih lebih mengenal Bali ketimbang Jakarta.

Kepala Seksi Atraksi dan Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Pariwisata Jakarta Pusat Salma Talalu, mengatakan, kegiatan Festival Jalan Jaksa juga menjadi kegiatan untuk peringatan Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Masih dalam rangkaian HUT Ke-69 Kemerdekaan RI, pekan depan, Pemkot Jakarta Pusat akan mengadakan Festival Layang-layang di Taman Monumen Nasional sisi selatan. Menurut rencana, kegiatan tersebut akan diselenggarakan hari Minggu, 31 Agustus, pukul 08.00 hingga pukul 17.00. Kegiatan akan diikuti 44 kelurahan di DKI Jakarta.

Kawasan Monas juga merupakan salah satu kawasan tujuan wisata unggulan Jakarta Pusat. Selain itu, ada juga 6 kawasan lain, yaitu kawasan Menteng dengan berbagai taman dan situ, kawasan Tanah Abang yang merupakan kawasan perdagangan, kawasan Senen yang juga kawasan perdagangan, kawasan Pasar Baru, kawasan Thamrin dengan Bundaran Hotel Indonesia, dan kawasan Lapangan Banteng.

Dari catatan Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta pada Mei 2014 mencapai 185.485 orang. Tercatat pertumbuhan jumlah wisatawan 2,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. (ART)