Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arief Yahya: Perlu Prioritas Promosikan Destinasi Wisata

Kompas.com - 28/10/2014, 13:06 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan dalam pengembangan pariwisata Indonesia perlu ditetapkan prioritas destinasi yang ingin dipromosikan. "Harus ada top priority, kalau mau inginkan semua, kita bisa kehilangan semuanya," ungkap Arief dalam acara serah terima jabatan (sertijab) dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Arief menuturkan di dunia pemasaran perlu adanya prioritas produk yang ingin dipromosikan. Walaupun, dia mengungkapkan untuk destinasi wisata Indonesia tidak ada yang akan dijadikan paling prioritas.

"Jadi harus ada top destination, misalnya 10 top destination atau 20 top destination. Bagaimana cara menetapkannya, bisa kita perdebatkan," ungkap Arief.

Menurut Arief, penetapan destinasi-destinasi tersebut bisa melalui skor yang dikeluarkan World Economic Forum yaitu The Global Competitiveness Index (GCI). Indonesia memiliki skor 4 dari skala 1-7. "Misalnya Bali itu skornya berapa, itu bisa jadi portofolio bisnisnya," kata Arief.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Menteri Pariwisata Arief Yahya dan mantan Menparekraf Mari Elka Pangestu pada acara Sertijab Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Bersatu II kepada Menteri Pariwisata Kabinet Kerja di Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Dengan menggunakan skor ini, lanjut Arief, bisa terlihat rangking suatu daerah di dunia.

Sebelumnya Arief mengungkapkan Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 negara pada daftar GCI. Kelemahan Indonesia terutama ada tiga yaitu infrastruktur, kesiapan teknologi (infrastruktur informasi, komunikasi, dan teknologi), serta kesehatan dan higienitas.

Menurut Arief, pengembangan pariwisata perlu sejalan dengan pengembangan di sektor-sektor tersebut. "Untuk potensi wisata Indonesia tidak kalah, tapi kenapa kunjungan wisman ke Indonesia kalah dari negara lain," tuturnya.

Program Jokowi-JK telah menempatkan pariwisata sebagai sektor jasa yang didorong agar tumbuh tinggi. Dalam lima tahun ke depan atau tahun 2019, sektor pariwisata diharapkan dapat menarik kunjungan sebanyak 20 juta wisman.

"Angka 20 juta wisman harus dicapai. Kalau gak, kalah dengan negara lain. Kita harus bersaing dengan negara lain, negara lain sudah di atas 20 juta," tuturnya sambil merujuk negara lain seperti Malaysia dan Thailand.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi Pantai Dreamland, Bali, Jumat (7/9/2012). Pulau Bali ditargetkan dapat mendulang kunjungan wisatawan mancanegara hingga 4 juta orang pada 2012.
Arief mengungkapkan salah satu hal yang diperlukan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia perlunya branding yang satu. Oleh karena itu, ia berencana untuk meluncurkan ulang branding pariwisata Indonesia.

"Branding tidak boleh banyak, harus satu. Kita semua harus sepakat branding itu apa. Misalnya 'Wow Indonesia' atau 'Wonderful Indonesia'," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com