Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Masa Muda Bersama Doraemon

Kompas.com - 05/01/2015, 10:32 WIB
Adhika Pertiwi

Penulis

SIAPA yang tidak kenal dengan karakter robot kucing dari masa depan bernama Doraemon? Karakter yang terkenal dengan segala peralatan modern dari kantong ajaib yang selalu digunakan untuk membantu sahabatnya, Nobita dan kawan-kawan.

Tayangan Doraemon menjadi salah satu tayangan televisi favorit yang ditunggu-tunggu setiap minggunya. Tidak hanya anak kecil yang menikmati tayangan ini, orang dewasa pun masih menjadi penonton setia setelah dua dekade lebih. Bagi Anda yang menyukai Doraemon, tidak ada salahnya berkunjung ke Musem Fujiko F. Fujio di Kota Kawasaki, Jepang.

Museum yang didirikan pada tahun 2011 ini didedikasikan untuk mengenang sejarah dan pribadi Hiroshi Fujimoto, yang menggunakan sebutan Fujiko F. Fujio sebagai nama pena.

Untuk mencapai kota ini, dari Kota Tokyo, Anda dapat berangkat dari Stasiun Shinjuku ke Stasiun Noborito melalui jalur Odakyu Odawara Line. Dari Stasiun Noborito silakan naik shuttle bus yang sudah disediakan untuk ke Museum Fujiko F. Fujio dengan membayar 210 Yen untuk orang dewasa. Menariknya, shuttle bus yang disediakan adalah bus dengan ilustrasi bertema karakter kartun ciptaan Fujiko F. Fujio.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Setiap pengunjung Museum Fujiko F. Fujio di Kota Kawasaki, Jepang, akan mendapatkan satu tiket gratis untuk menonton film eksklusif yang tidak dipublikasikan di luar museum dengan durasi 10 menit di teater mini.
Untuk bisa mengunjungi museum ini, diperlukan pemesanan tiket beberapa hari sebelumnya. Tiket bisa dibeli di salah satu convenience store di Jepang secara online. Biaya untuk tiket masuknya adalah 1.000 Yen untuk orang dewasa, 700 Yen untuk pelajar sekolah menengah, dan 500 Yen untuk anak-anak. Pemesanan sebelumnya juga dimaksudkan untuk menentukan jadwal kunjungan yang dibagi menjadi empat waktu kunjungan setiap harinya.

Di pintu masuk museum ini, Anda diharuskan untuk berbaris di antrean pengunjung dengan menunjukkan print out tiket masuk. Setelah itu, akan ada penjelasan dari staf museum terkait dengan aturan di museum.

Pengunjung kemudian menukarkan tiket masuk dengan satu buah gadget sebagai alat bantu menjelaskan setiap bagian museum dengan empat pilihan bahasa yang Anda pilih, yaitu bahasa Jepang, bahasa Inggris, China, atau bahasa Korea. Selain itu pengunjung juga diberi tiket untuk menonton film eksklusif yang jarang bisa Anda tonton di luar museum.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Shuttle bus yang mengantarkan pengunjung ke Museum Fujiko F. Fujio di Kota Kawasaki, Jepang, memiliki tema karakter kartun yang menarik.
Di ruangan pertama museum, Anda akan disuguhi semua karakter yang diciptakan oleh Fujiko F. Fujio mulai dari Obake no Q-taro, 21 Emon, P-Man, Esper Mami, dan lain sebagainya. Anda bisa mendengarkan penjelasan  dengan menekan tombol di gadget sesuai nomor yang tertera di display. Dalam museum itu dipamerkan juga proses pembuatan manga dan alat-alat yang digunakan Fujiko F. Fujio untuk bekerja yang masih tersimpan dengan  sangat rapi.

Di bagian lain museum, terdapat satu ruangan khusus untuk memamerkan komik Doraemon yang dipilih dari beberapa episode paling mengesankan. Doraemon dianggap sebagai pekerjaan seumur hidup oleh si pencipta karena sampai akhir hidupnya karakter ini masih terus dikerjakan. Bahkan hingga kini, setelah Hiroshi meninggal bertahun-tahun lalu, Doraemon masih menjadi karakter kartun yang terus dibaca oleh anak-anak.

Ruangan ini memiliki berbagai macam coretan asli dari Fujiko F. Fujio yang membuat penikmat kartun Doraemon akan mengenang kembali masa-masa saat membaca atau menonton episode tersebut. Misalnya, episode saat Nobita akan menikah, episode mengharukan saat Nobita bertemu dengan neneknya dengan bantuan mesin waktu, atau episode saat Doraemon harus meninggalkan Nobita untuk pulang ke masa depan.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Tumpukan tiga pipa yang ikonik sebagai tempat bermain Nobita dan kawan-kawan di Museum Fujiko F. Fujio di Kota Kawasaki, Jepang.
Di museum ini pengunjung dapat melihat terdapat replika asli ruang kerja dari Hiroshi yang menciptakan berbagai macam karakter yang terkenal hingga sekarang. Setelah itu, pengunjung dipersilakan untuk menikmati film kartun di teater kecil selama kurang lebih 10 menit.

Usai menonton film tersebut, Anda akan diarahkan untuk ke taman bermain yang berisi beberapa area foto menarik seperti ‘pintu kemana saja’, tumpukan tiga pipa di mana Nobita dan kawan-kawan sering bermain, juga beberapa patung karakter dari P-Man, Doraemon, Dorami, maupun Qtaro.

Setelah menghabiskan waktu mengabadikan momen di area luar, Anda bisa memilih untuk menghabiskan waktu makan dengan menu bertema Doraemon di kafe, membeli makanan kesukaan Doraemon yaitu Dorayaki, atau membeli suvenir khas karakter ciptaan Fujiko F. Fujio di toko suvenir di lantai 1. Pengunjung bahkan bisa membeli bando ‘baling-baling bambu’ di toko ini sebagai oleh-oleh khas.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Berbagai macam karakter ciptaan Hiroshi Fujimoto diwujudkan dalam bentuk-bentuk kreatif yang menggugah kenangan pengunjung Museum Fujiko F. Fujio di Kota Kawasaki, Jepang.
Anda juga bisa memperhatikan bahwa setiap detail museum ini dibuat sangat berkarakter ala Fujiko F. Fujio, misalnya ikon untuk menunjukkan toilet laki-laki digambarkan dengan karakter Nobita dan ikon untuk toilet wanita digambarkan dengan karakter Shizuka.

Mengunjungi museum ini bisa menjadi nostalgia masa muda bagi generasi yang tumbuh bersama Doraemon dan kawan-kawan sejak dua dekade lalu.  Bisa juga untuk mengenalkan karakter kartun ini pada anak-anak dari generasi selanjutnya.

Sayangnya, di museum ini pengunjung tidak diperkenankan mendokumentasikan beberapa karya yang dipamerkan di dalam ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com