Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Berburu Tuna di Laut Bengkulu

Kompas.com - 16/02/2015, 15:01 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Hari masih berpendar gelap menandakan pergantian antara malam dan siang belum begitu tegas. Pagi itu sekitar pukul 05.00 WIB, Minggu (15/2/2015), aktivitas di dermaga nelayan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mulai berdenyut.

Suara mesin kapal dipanaskan seolah saling berpacu dengan waktu yang sebentar lagi terang. Tampak pula di dermaga itu gerombolan pemancing dari berbagai daerah telah duduk di kapal sewaan masing-masing sembari sarapan.

"Kita harus mengejar pagi sekitar pukul 06.00 WIB tiba di tengah laut jika ingin memancing ikan tuna, itu waktu yang tepat," kata Benny Sunandar, salah seorang pemancing.

Saya dan beberapa pemancing lain telah memesan satu kapal berukuran sedang. Di dalam kapal tersebut berjejer alat pancing beragam jenis, umpan berupa ikan teri, udang, air minum, camilan, dan segala perlengkapan pancing.

Sekitar pukul 06.00 WIB, kapal yang kami tumpangi bergerak pelan membelah dermaga milik Pelindo. Berkisar 30 menit, kapten kapal menambah kecepatan mesin karena kapal telah berada di mulut pelabuhan yang menandakan kami bertemu dengan Samudra Hindia.

Empasan ombak mulai terasa mengalun, mengombang-ambingkan kapal. Pada posisi ini, bagi yang tak biasa melaut, mabuk laut menjadi momok paling menakutkan. Beberapa pemancing tampak mulai gelisah menahan pusing dan mual di perut.

kompas.com/Firmansyah Ikan tuna tangkapan di perairan Bengkulu.
Kapal nelayan membelah laut sekitar 45 menit. Lalu tibalah kami di titik pemancingan tuna. Kegiatan memancing tuna agak sedikit unik. Tak dibutuhkan umpan dan kail tenggelam dalam. Cukup menggunakan pelampung kecil dari styrofoam yang jaraknya dengan mata kail berkisar dua jengkal. Sehingga umpan akan melayang di air, tidak tenggelam.

Berbekal umpan ikan teri, pemancingan dimulai. Namun, sauh kapal dilabuhkan terlebih dahulu di titik pemancingan tersebut. Saat pancing ditebar, pastikan posisi pancing katrol aman. Sehingga saat tuna menyambar umpan, katrol tak terjatuh ke laut.

"Jika pancing telah ditebar bolehlah kita sarapan," ungkap Chandra, pemancing lain, sambil membuka bekal.

Percakapan sarapan sembari menunggu sambaran tuna terpaksa berhenti mendadak. Salah satu pancing tampak bergoyang hebat. Benny Sunandar, sang pemilik kail, sontak berlari dari lambung kapal mengejar pancingnya. Strike! Luar biasa, Benny berjibaku memainkan katrol yang melengkung tertarik ikan. Ikan tampak menarik-narik pancing dan bergerak liar jauh dari kapal.

Perlu waktu tak kurang dari 10 menit, tuna dengan berat delapan kilogram tampak berkilau berusaha meronta saat mendekati kapal. Dengan gesit, kapten kapal mengeluarkan gancu penarik ikan ke dalam kapal.

"Luar biasa, ini tuna dengan berat delapan kilogram, tarikannya luar biasa, melukai jari," teriak Benny.

Seusai tarikan pertama, beberapa pemancing lain mulai berteriak karena sambaran ikan berukuran lebih kecil, yaitu ikan tenggiri dengan berat satu kilogram berhasil dinaikkan ke kapal, menyusul beberapa ekor tuna lain. Hasil berburu tuna hari itu tak memalukan dengan membawa beberapa tuna ukuran besar, ditambah ikan tenggiri.

"Ini hiburan sekaligus menghabiskan akhir pekan setelah penat bekerja, memancing adalah alternatif liburan, pengalaman saya pernah mendapatkan 10 ekor tuna, dan terpaksa saya jual karena tak mungkin saya makan sebanyak itu," ujar Benny terkekeh.

Ikan tuna sangat banyak ditemukan di perairan Bengkulu. Tuna-tuna akan tampak bergerombol pada bulan Januari hingga Maret. Oleh karena itu, pada bulan-bulan tersebut merupakan waktu yang tepat untuk berburu tuna.

Cukup mudah untuk mendapatkan kapal nelayan yang disewa di Kota Bengkulu jika ingin mencoba wisata memancing dengan tarif Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000. Harga tersebut tergantung ukuran besar kapal. Tingginya animo wisata memancing menjadikan berkah baru bagi para nelayan di Kota Bengkulu.

"Saya kadang sudah jarang jadi nelayan, tapi menyewakan kapal saja, karena permintaan tinggi, apalagi jelang Sabtu dan Minggu," ungkap Sobri, salah seorang nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com