Tak sedikit masyarakat mengunggah informasi terkait destinasi liburan mereka ke media sosial dan tanpa sadar turut mempromosikan tempat wisata tersebut. Menurut Jeannie ini merupakan fenomena tersendiri di masyarakat yang tanpa sadar berdampak pada pariwisata Indonesia.
“Kami juga ingin mengulik destinasi-destinasi wisata yang belum terlalu popular, kita juga ingin bantu ekspos, dan kita juga pingin bantu pariwisatanya supaya banyak turis juga yang datang,” tambah Jeannie setelah meluncurkan Tripanzee Indonesia di Jakarta.
Senada dengan Jeannie, CFO Tripanzee Global Huck Kim juga mengakui kehadiran Tripanzee turut mempromosikan pariwisata Indonesia. Sebab, tak hanya menawarkan destinasi wisata mainstream, Tripanzee juga menawarkan destinasi lain yang tak banyak diketahui wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.
“Indonesia memiliki banyak destinasi bagus seperti Raja Ampat, Flores, dan masih banyak lagi. Tapi itu not captured by tourism. Jadi kami ingin promosikan itu,” jelas Huck Kim.
Lewat fitur yang dimiliki situs berbasis media sosial ini, masyarakat dapat berbagi informasi mengenai tempat-tempat wisata di Indonesia maupun mancanegara dengan cara mengunggah foto maupun berbagi cerita lewat forum-forum yang tersedia. Bahkan, celebrity chef Arnold Poernomo turut memanfaatkan fitur ini guna mencari informasi penunjang hobinya berwisata kuliner.
“Jadi lebih mudah ya. Jadi bisa lihat orang-orang yang nge-post foto makanan itu terus kalau langsung mau arrange liburannya juga gampang,” ungkap Arnold.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.