Konsep geopark tersebut memadukan keragaman geologi, keragaman hayati (biodiversity), budaya (culture diversity) yang dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan geopark tersebut didukung keunggulan kawasan Danau Toba yang merupakan warisan geologi dan keunggulan tujuan wisata yang juga memadukan potensi alam dengan kekayaan budaya.
Untuk memantapkan eksistensi Geopark Kaldera Toba, Pemprov Sumut telah menjalin komitmen dengan tujuh kepala daerah di kawasan Danau Toba dalam meningkatkan potensi kepariwisataan di kawasan strategis nasional itu.
Kemudian, telah dibentuk tim percepatan Geopark Kaldera Toba menuju bagian dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Dengan masuknya Geopark Kaldera Toba ke dalam UNESCO, diharapkan keberadaan berbagai peninggalan akibat letusan gunung api maha dahsyat itu terpromosikan ke dunia internasional.
Setelah terpromosikan ke berbagai negara, diharapkan kunjungan wisatawan mancanegara semakin meningkat di Sumut, terutama ke kawasan Danau Toba. Dengan demikian, tambah Ritonga, diharapkan juga minat investor semakin tinggi untuk menanamkan modalnya ke kawasan Danau Toba sehingga wisata andalan Sumut itu semakin berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.