Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September, Yogya Gelar Festival Museum Internasional

Kompas.com - 20/07/2015, 14:04 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Badan Musyawarah Musea Daerah Istimewa Yogyakarta meyakini festival museum internasional di Yogyakarta pada September 2015 akan efektif mendorong peningkatan kunjungan ke museum secara signifikan di daerah ini.

"Kami meyakini festival museum yang pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia ini, akan semakin membuka mata wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Yogyakarta," kata Ketua Bidang Teknologi Informasi dan Kerja Sama Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY Donny S Megananda di Yogyakarta, Minggu (19/7/2015).

Dia mengatakan tingkat kunjungan museum yang pada 2014 mencapai dua juta orang, pada 2015 ditargetkan meningkat 200 ribu pengunjung, karena adanya penyelenggaraan festival tersebut.

Menurut Donny, festival museum internasional itu akan melibatkan sebagian besar negara-negara di Asia Pasifik, sehingga kunjungan negara-negara tersebut di Yogyakarta diharapkan mampu memperkuat informasi mengenai museum-museum di Yogyakarta.

Menjelang pelaksanaan festival itu, Barahmus DIY, kata dia, telah mendorong seluruh pengelola museum di DIY untuk melakukan sejumlah perbaikan dan persiapan.

"Kami sudah meminta seluruh museum di DIY sebagai tuan rumah untuk berbenah," kata dia.

Dia mengatakan sebagian besar para pengelola museum baik negeri maupun swasta telah memanfaatkan momen "low season" atau musim sepi kunjungan saat Ramadhan untuk merenovasi bangunan fisik museum.

"Banyak yang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperbaiki bangunan fisik serta koleksi museum," kata Donny yang juga pengelola Museum Wayang Kekayon Yogyakarta.

Menurut dia, sebelumnya kunjungan wisata museum sejak awal bulan puasa, menurut dia, juga cenderung terpusat hanya ke museum-museum utama di jantung Kota Yogyakarta, seperti di Museum Keraton Yogyakarta, serta Museum Vredeburg dari 47 museum lainnya di DIY.

Kendati kunjungan wisatawan mancanegara tidak terpengaruh bulan puasa, menurut Donny, kunjungan mereka tidak akan mampu mendongkrak tingkat kunjungan itu, sebab minat kunjungan wisatawan mancanegara terhadap museum di Yogyakarta tidak terlalu besar.

"Apalagi kunjungan wisata turis asing ke Yogyakarta masih tergolong sedikit, jauh di bawah Bali," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com