Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Apple Tim Cook Berkunjung ke Museum Wayang, Simak Daya Tariknya 

Kompas.com - 17/04/2024, 18:10 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - CEO Apple berkunjung ke Museum Wayang di Kota Tua saat kunjungannya ke Jakarta, Rabu (17/4/2024). 

"iPhone Photographer Nyimas Laula introduced me to a celebrated ancient Indonesian art form today at the Wayang Museum. Thank you to all the wonderful performers! (Fotografer iPhone Nyimas Laula memperkenalkan saya kepada perayaan seni tradisional Indonesia di Museum Wayang. Terima kasih kepada pementasan yang luar biasa)," tulis Cook di akun Twitternya. 

Museum Wayang merupakan salah satu museum yang berada di area Kota Tua, Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27. 

Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan Jakarta Museum ini menempati bangunan bersejarah, yaitu bekas gereja yang didirikan pada 1640 oleh VOC dan diberi nama de oude Hollandsche Kerk (Gereja Lama Belanda)

Baca juga:

Gereja tersebut mengalami perbaikan dan berubah nama jadi de nieuwe Hollandsche Kerk (Gereja Baru Belanda) pada 1733. 

Namun pada 1912, gereja beralih gungsi menjadi gudang milik perusahaan Geo Whery & Co. karena bangunan awalnya rusak akibat gempa bumi. 

Pada perjalannannya, gedung ini kembali berubah fungsi menjadi monumen setelah dibeli Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen ( BG ) yaitu lembaga yang menangani penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan.

Museum Wayang di Kota Tua, JakartaKOMPAS.com/GADING P Museum Wayang di Kota Tua, Jakarta

Pada tahun 1937 oleh lembaga tersebut gedung diserahkan kepada Stichting oud Batavia dan kemudian dijadikan museum dengan nama  de oude Bataviasche Museum  atau Museum Batavia Lama.

Selanjutnya pada tahun 1957 diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia ( LKI ) dan sejak itu nama museum diganti menjadi Museum Jakarta Lama. Namanya sempat disingkat menjadi Museum Jakarta pada 1960. 

Baca juga: Sejarah Toko Merah yang Ikonis di Kota Tua Jakarta, Kini Jadi Kafe

Pada 7 September 1962 oleh LKI diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan pada akhirnya pada tanggal 23 Juni 1968 oleh Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan gedung museum diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta. Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta sempat berkantor di sana.

Sejak tanggal 13 Agustus 1975 sampai saat ini gedung tersebut dijadikan Museum Wayang  yang diresmikan oleh Ali Sadikin. 

Daya tarik Museum Wayang dan harga tiket 2024

Koleksi di Museum Wayang Kekayon, Yogyakarta.SHUTTERSTOCK/TUPAITERBANG Koleksi di Museum Wayang Kekayon, Yogyakarta.

Museum ini memiliki koleksi wayang dan boneka yang jumlahnya mencapai lebih dari 6.800 buah, di antaranya wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan.

Selain melihat langsung koleksi wayang tersebut, wisatawan dapat menonton pertunjukan wayang pada acara tertentu. 

Selain itu, museum ini juga sering mengadakan pameran wayang bertema khusus dan workshop tertetu contohnya membuat wayang janur. 

Namun, sayangnya belum ada jadwal rutin sehingga kamu bisa mengikuti media sosial Museum Wayang untuk mengetahui jadwal acara dan pameran. 

Tiket masuk Museum Wayang pada 2024 ini sebesar Rp 10.000 untuk tiket orang dewasa pada Selasa-Jumat, pada akhir pekan harga tiketnya Rp 15.000. Sementara harga tiket untuk anak-anak Rp 5.000. 

Museum Wayang buka dari Selasa-Minggu dari pukul 09.00-15.00 WIB. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com