Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gado-gado Arjuna Pak Satumin, Takut Kehabisan Pembeli Rela Antre!

Kompas.com - 12/01/2016, 08:44 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Kalau sedang melintas di Jalan Arjuna, Surabaya, Jawa Timur, sempatkan mampir ke Depot Gado-gado Arjuna Pak Satumin, sekitar 900 meter dari Pasar Kembang.

Tepatnya, di sebelah kiri jalan setelah pertigaan Jalan Kedung Anyar.

Depot ini sudah ada sejak tahun 1970-an. Dirintis oleh Satumin dibantu istrinya, Soepik. Menu andalannya, gado-gado dengan rasa bumbu kacang yang khas.

Resep turun temurun Satumin diteruskan anaknya, Nanik (50). "Resep khusus pasti ada, tidak bisa saya ceritakan. Itu rahasia dari bapak sejak mulai merintis usaha," kata Nanik.

Racikan gado-gadonya terdiri atas lontong, selada, kecambah, timun, tahu, telur, kerupuk dan emping. Ada taburan bawang goreng di atas siraman bumbu kacang yang kental, cokelat pekat, sambal merah merekah.

Nanik tidak saja menyajikan menu gado-gado tetapi ada menu pilihan lain seperti nasi rawon, nasi campur, penyetan, pecel, siomay, rujak cingur dan beragam minuman.

SURYA/WIWIT PURWANTO Gado-gado Pak Satumin di Surabaya sedang diracik.
Dalam sehari menghabiskan 10-15 kilogram gilingan kacang dengan campuran bumbu rahasia yang telah diracik sejak tahun 1970-an. Nanik juga menghabiskan 50 buah lontong untuk gado-gadonya.

"Saya sering makan gado-gado Arjuna ini, memang dahsyat rasanya apalagi bumbu kentalnya sangat pas di lidah," jelas Lina, salah satu pelanggan.

Pelanggan lain, Widi (35), mengatakan, dari rasa sangat enak, mantap nikmat, jadi dirinya rela antre ketimbang kehabisan.  

Selain di Jalan Arjuno, Gado-gado Pak Satumin bisa ditemui di Depot Pujasera karena Nanik menjalin kerja sama tanpa ada kepemilikan pribadi tetapi bagi hasil dengan pemilik Depot Pujasera.

"Saya ingin memiliki cabang sampai luar kota dan membuka di foodcourt mal," katanya. (Elizabeth Sherly/Risma Nurania/Wiwit Purwanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com