Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekotong, Surga Bahari di Barat Lombok

Kompas.com - 12/02/2016, 11:09 WIB
HAMPARAN pasir putih berkilau kekuningan mengitari ujung barat Pulau Lombok di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Hamparan pasir putih semakin eksotis saat berpadu dengan daratan yang menghijau tertutup rimbunan daun bakau dan birunya air di Selat Lombok.

Pasir putih mengitari ujung daratan Sekotong yang sedikit menjorok ke laut. Alhasil, Sekotong menjadi daratan yang dikelilingi laut di tiga sisi. Di sisi utara, yakni di sepanjang Jalan Raya Sekotong hingga Jalan Raya Siung, terdapat pantai landai dan berarus tenang.

Hampir tidak terlihat gelombang laut di kawasan utara pesisir Sekotong. Alhasil, sejauh mata memandang, air laut yang menampilkan warna biru jernih dan biru toska di beberapa titik tak ubahnya seperti sebuah kolam renang raksasa.

Dua perahu bermesin tempel milik nelayan bertolak dari Pelabuhan Tawun di Desa Sekotong Barat, Kamis (4/2) pagi. Perahu Langgeng yang melaju terlebih dulu dan perahu Mulie Jati yang melaju di belakangnya, sama-sama sarat penumpang.

Mereka adalah wisatawan Nusantara, yang ingin menuju pulau kecil (gili) di tengah lautan. Dengan menumpang perahu pencari ikan yang dimodifikasi menjadi perahu wisata, para wisatawan itu hanya butuh waktu 15 menit untuk mencapai gili.

Di lautan itu terdapat banyak pulau-pulau kecil, seperti Gili Asahan, Gili Gede, Gili Poh, Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis, dan Gili Sudak. Pulau-pulau kecil itu seperti mengapung di permukaan laut.

Setiap gili menyimpan pesona tersendiri. Gili Gede, misalnya, merupakan perkampungan atau desa nelayan yang menggantungkan hidup dari mencari ikan di laut. Nelayan Gili Gede tak sama dengan nelayan di Pulau Jawa pada umumnya sebab mereka mencari ikan dengan cara memancing dan memanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com