Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metamorfosa Jepang Dirangkum dalam Pameran Fotografi

Kompas.com - 16/05/2016, 19:21 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com--Dihempas kemajuan zaman, Jepang masih bersandar pada tradisi yang akhirnya menjadi daya tariknya sampai sekarang. Padahal sebagai sebuah negeri, Jepang juga pernah mengalami saat terpuruk, diporakporandakan perang. Sampai akhirnya Jepang muncul menjadi salah satu negara terdepan di Asia.

Menarik untuk melihat proses perubahan Jepang sebagai sebuah negara dalam medium fotografi. Seperti yang dihadirkan pada pameran foto "Metamorphosis of Japan After The War" yang diselenggarakan oleh Bentara Budaya Jakarta bekerja sama dengan Japan Foundation.

Pameran yang merangkum metamorfosa Jepang pasca perang ini dihadirkan lewat fotografi hitam putih apik karya 11 fotografer Jepang yang dibagi ke dalam tiga segmen yakni, "The Aftermath of War" (Dampak Perang), "Between Tradition and Modernity" (Antara Tradisi dan Modernitas), serta "Towards a New Japan" (Menuju Jepang Baru). 

"Karya fotografi dalam pameran ini merupakan refleksi atas kompleksitas identitas sebuah Jepang modern. Foto-foto dalam pameran ini mungkin bisa dijadikan bahan untuk meraba-raba identitas Jepang modern itu. Dan mungkin bisa dijadikan bekal untuk menjawab pertanyaan tentang, 'siapakah Jepang itu?'," kata General Manager Bentara Budaya, Frans Sartono.

Selain pameran fotografi, akan ada agenda pemutaran film Jepang, workshop art & cultural photography bersama jurnalis foto, dan diskusi sejarah Jepang pasca perang. Semua agenda gratis dan terbuka untuk umum dapat dinikmati langsung di Bentara Budaya Jakarta pada 18-30 Mei 2016. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com