Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Bakal Gelar Festival Tenun Ikat di Sumba

Kompas.com - 18/05/2016, 20:03 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera menggelar festival tenun ikat di Pulau Sumba, untuk memancing dan menduniakan hasil kerajinan warga di tanah cendana itu.

"Kita sudah merancang dan memastikan kegiatan itu terlaksana tahun ini. Secara teknis akan diatur dinas," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya kepada Antara di Kupang, Rabu (18/5/2015).

Menurut dia, kegiatan yang akan melibatkan sejumlah dinas terkait masing-masing pariwisata, perindustrian dan perdagangan serta koperasi itu dimaksud untuk mempromosikan hasil kerajinan tenun ikat warga yang telah bernilai dunia itu kepada publik.

Selama ini hasil kerja tenun ikat warga secara sendiri-sendiri dan mandiri dipromosikan ke sejumlah pihak di sejumlah lokasi. Hal ini memang mendapat sambutan dan antusiasme namun masih sangat terbatas.

Untuk itulah, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memandang penting untuk menggelar kegiatan itu secara terus menerus dengan menetapkan satu model melalui festival.

Secara keseluruhan tiap daerah di provinsi seribu pulau itu memiliki aktivitas tenun ikat dengan kekhasan motif yang menunjukan sebuah keunikan dan keasrian daerah itu.

Irama tenun dengan motif yang berbeda dan khas itu tentu memiliki nilai yang sangat tinggi. Karenannya perlu mendapat tempat untuk sebuah promosi besar-besaran sehingga bisa menjadi sebuah momentum kebangkitan tenunan ikat NTT.

Selain pameran tenun ikat, dalam festival yang dirancang menjadi agenda tahunan itu juga akan memamerkan sejumlah kerjainan masyarakat lainnya, termasuk juga ada segmen 'fashion show' bermotif tenun ikat.

Nusa Tenggara Timur, kata Gubernur NTT dua periode itu, sudah layak dipromosi secara lebih luas dan mega, sejalan dengan potensi yang dimiliki di setiap daerahnya.

Panorama alam dengan sejumlah keunikan dan kekhasan pantai, taman laut dan alam penggunungannya telah menjadi salah satu bukti bahwa potensi destinasi wisata di daerah ini melimpah.

Bukan hanya itu, keunikan budaya yang beragam di setiap daerah, telah memberikan sebuah warna kebhinekaan yang khas untuk disimak bagi para penikmatnya.

"Kita punya simbol-simbol adat dan budaya daerah yang patut terus dilestarikan dan dipamerkan sebagai salah satu daya tarik wisatwan," katanya.

Ada sejumlah daerah di Indonesi telah menjadi tujuan wisatawan hingga ke mancanegara. Dan hal itu harus dijadikan sebagai pengalaman dan menjadi masa lalu pariwisata nasional.

Dalam konteks tersebut, Nusa Ternggara Timur saat ini harus menjadi daerah baru tujuan wisata hingga menjadi masa depan pariwisata nasional. "Ada semangat dan harus dikerjakan bersama pemerintah dan masyarakat jadikan NTT sebagai masa kini dan masa depannya pariwisata Indonesia," kata Lebu Raya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Weli Rohi Mone terpisah mengatakan secara teknis sedang mempersiapkan pelaksanaan agenda festival tenun ikat dan 'fashion show' tenun ikat di Sumba.

"Persiapan sedang dilakukan termasuk lakukan koordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaannya nanti," kata Weli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com