Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sampai Waktu yang Belum Ditentukan

Kompas.com - 22/05/2016, 19:01 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pendaki asal Cirebon, Supyadi (26) dan Zirli (16) hilang di Gunung Semeru pada 19 Mei 2016 lalu. Tim SAR tengah dikerahkan. Jalur pendakian ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

"Belum dipastikan kapan dibuka lagi. Sampai dua pendaki ketemu, baru bisa ditentukan," tutur Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kennedie saat dihubungi KompasTravel dari Jakarta, Minggu (22/5/2016).

Dua pendaki yang hilang adalah Supyadi (26), warga Desa Tegalgubung, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon dan Zirli Gita Ayu Savitri (16) warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.

Informasi yang dikeluarkan situs TNBTS menyebutkan, keduanya berangkat dari jalur pendakian Ranupani menuju Ranu Kumbolo pada 17 Mei 2016 lalu.

Keduanya berangkat bersama empat pendaki lain yaitu Sukron, Lindianasari, Rizatul Rizki, dan Ahmad Khaerudin. Supyadi dan Zirli naik dari Kalimati menuju Mahameru (puncak) pada 19 Mei, namun tidak jua kembali ke Kalimati.

Keesokan harinya, 20 Mei pukul 06.00 WIB, saver yakni Pak Sukaryo mencari keduanya di Mahameru namun hasilnya nihil. Kepala Resort Ranu Pani, Joko Purwito kemudian mengerahkan tim SAR untuk mencari pendaki yang tersesat. Per 21 Mei 2016, jalur pendakian Semeru ditutup untuk wisatawan.

"Pihak TNBTS sudah mengerahkan 60 orang SAR untuk mencari. Nanti begitu (pendaki hilang-red) ketemu baru diadakan rapat lagi, pensterilan lagi. Untuk sementara jalur ditutup dulu," tambah John Kennedie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com