Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Semua Laki-laki dan Perempuan Myanmar Pakai "Sarung"?

Kompas.com - 11/10/2016, 11:34 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

YANGON, KOMPAS.com - Lumrah bagi seorang laki-laki, perempuan, tua, muda, petani, buruh, hingga pebisnis yang tinggal di Myanmar untuk menggunakan "sarung" sepanjang hari. Kain tersebut dililit menjadi seperti rok panjang, persis sarung yang digunakan umat Muslim sebelum menunaikan salat. 

"Ini namanya longyi, kain yang dipakai oleh semua orang Myanmar. Mereka memakainya di semua kesempatan," tutur Nang Hla May, pemandu yang mengantar KompasTravel bersama rombongan dari Tourism Authority of Thailand (TAT) berkeliling Yangon, Myanmar, beberapa waktu lalu.

Semua orang di jalan, pasar, kuil, hingga taman kota, menggunakan longyi sebagai bawahan. Longyi yang digunakan memiliki panjang rata-rata dua meter, dengan lebar 80 sentimeter. Perbedaan longyi yang digunakan laki-laki dan perempuan hanya tampak pada motifnya saja.

"Longyi laki-laki biasanya berwarna maskulin, seperti hitam, cokelat, abu-abu, atau biru tua. Untuk wanita biasanya lebih berwarna dan bercorak," terang May, panggilan akrab pemandu kami.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Longyi yang digunakan memiliki panjang rata-rata dua meter, dengan lebar 80 sentimeter. Perbedaan longyi yang digunakan laki-laki dan perempuan hanya tampak pada motifnya saja.
Layaknya sarung, longyi digunakan tanpa jahitan dan hanya diikat satu kali pada bagian depan. Selain Myanmar dan Indonesia, "sarung" seperti ini juga bisa ditemukan di negara-negara Melayu lainnya seperti India, Bangladesh, dan Sri Lanka.

Di Myanmar, longyi yang digunakan oleh laki-laki disebut paso dan untuk perempuan disebut htamain.

Waktu KompasTravel jalan-jalan sore di Inya Lake, pusat Kota Yangon, hampir semua orang mengenakan longyi. Sekelompok mahasiswa tingkat akhir pun asyik berfoto dan selfie di pinggir danau mengenakan kain tersebut. 

"Untuk pria, longyi diikat satu kali di bagian depan. Tapi untuk wanita, terus digulung dan ujungnya diselipkan ke bagian pinggang. Kain di pinggang kemudian dilipat beberapa kali," tutur Yeikrida, mahasiswi tingkat akhir jurusan Ekonomi di University of Yangon.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Longji, dibaca longyi, adalah kain sarung yang digunakan oleh semua pria dan wanita Myanmar. Hal yang membedakan longji pria dan wanita hanyalah warna dan motifnya.
Yeikrida sendiri mengenakan longyi warna biru cobalt, senada dengan bajunya yang lengan buntung. Kebetulan lainnya, para wanita Myanmar memang terkenal punya badan langsing sehingga sangat cocok mengenakan longyi.

"Wanita Myanmar memang terkenal langsing. Mungkin karena kami makan banyak sayuran dan bumbu," imbuh May.

Longyi pun menjadi suvenir dan buah tangan populer di kalangan turis. Anda bisa menemukannya di Scott Market, yang terletak di tengah Kota Yangon. Satu buah longyi dibanderol sekitar 200-300 Kyat (Rp 20.000-30.000).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com