JAKARTA, KOMPAS.com - Pada dasarnya semua usia membutuhkan liburan. Perbedaannya adalah setiap kategori usia membutuhkan perlakuan dan selera yang berbeda untuk berlibur.
Kategori lansia dimulai dari 55 tahun ke atas. "Lansia justru butuh banyak bergerak. Butuh keringetan," ujar Dr. Rachmi A. Nur Alam, salah satu deputi Elm Wood, sebuah komunitas lansia internasional.
Senin (10/10/2016), Elm Wood bekerja sama dengan Asosiasi Senior Living Indonesia atau ASLI menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan pariwisata Indonesia bagi para lansia. Tur perdana Elm Wood pada September lalu membawa kelompok lansia dari Australia ke Sentul dan Jampang Village, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam tur perdana yang ditawarkan, para turis diajak merasakan langsung budaya lokal seperti memasak, bercocok tanam, bermain angklung, bahkan dibawa berkeliling desa dengan odong-odong. Seru kan.
Tak ketinggalan, paket ini menyediakan tenaga perawat khusus atau caregiver. Perawat ini adalah tenaga ahli yang mampu memberikan penanganan dan memantau kesehatan para peserta liburan.
Setiap pagi dan sore, setidaknya para peserta lansia ini diperiksa perkembangan kesehatannya. "Usia ini memang usia sensitif. Wajar saja. Misalnya tidak bisa kebanyakan AC. Yang ada masuk angin," kata Rahmi.
Ke depan, Elm Wood akan terus menjajaki destinasi pariwisata Indonesia yang ramah lansia. Ramah terpenting adalah infrastruktur yang memadai dan selera atraksi yang cocok bagi para lansia.
Walaupun jumlah turis lansia dari Australia tidak terbanyak namun lansia asal Australia adalah pangsa pasar terbesar karena jaraknya dekat dari Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.