Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Berkunjung di Atas Candi Borobudur Akan Dibatasi

Kompas.com - 31/12/2016, 09:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Pengelola Candi Borobudur bakal membatasi waktu kunjungan wisatawan di atas candi. Hal ini sebagai upaya mempertahankan kelestarian candi peninggalan Raja Samaratungga pada dinasti Syailendra itu di masa yang akan datang.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWCPRB) Edi Setijono menjelaskan candi Buddha yang terletak di Kabupaten Magelag, Jawa Tengah, itu bukan hanya sebagai destinasi wisata namun juga cagar budaya yang harus tetap dipertahankan keberadaannya.

"Kami tidak membatasi jumlah wisatawan namun hanya limitasi waktu kunjungan, kira-kira 30-40 menit di atas candi. Ini menjadi bagian dari strategi konservasi Candi Borobudur," ujar Edi, di Borobudur, Jumat (30/12/2016).

Ke depan, menurut Edi, pihaknya akan memasang teknologi terbaru yang secara online dapat mengawasi aktivitas wisatawan. Teknologi berbentuk chip ini akan dipasang di beberapa titik di dinding Candi Borobudur.

Di beberapa lokasi wisata, lanjut Edi, sudah menerapkan teknologi ini namun masih offline. Sedangkan di Candi Borobudur akan memakai teknologi online yang bisa terintegrasi dengan ponsel android.

"Saat ini masih dalam pengkajian, doakan segera terealisasi. Kami juga akan perbarui museum Borobudur dan lainnya sehingga wisatawan belajar tentang Borobudur di museum," ucap Edi.

Direktur Pemasaran dan Kerjasama PT TWCPRB Ricky Siahaan mengutarakan chip ini akan ditempelkan di titik tertentu yang tidak terlihat orang. Chip ini bisa memancarkan gelombang ke gadget wisatawan.

Setiap wisatawan dapat mengunduh teknologi ini yang sudah berwujud aplikasi melalui gadget masing-masing. Wisatawan akan mengetahui segala informasi dan petunjuk Candi Borobudur melalui aplikasi ini (digital guide).

"Ketika wisatawan masuk Candi Borobudur dan mengaktifkan aplikasi ini maka dia akan mengetahui existing-nya (keberadaan) atau posisinya sedang ada di mana. (Aplikasi) Ini akan dilengkapi layanan 27 bahasa. Jadi kalau wisatawan dari Rusia maka dia bisa memilih dan keluar informasi dalam bahasa Rusia," papar Ricky.

Pihaknya berharap, tahun 2017 teknologi ini akan segera diterapkan. Tim ahli dari Austria akan datang ke Candi Borobudur untuk terus melakukan simulasi selama dua bulan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com