Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sudah Dikenal Turis, Raja Ampat Tetap Berpromosi

Kompas.com - 13/06/2017, 10:03 WIB

MANOKWARI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat berusaha meningkatkan infrastruktur pendukung pengembangan pariwisata di daerah tersebut.

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati di Manokwari, Minggu (11/6/2017), mengatakan selain bandar udara, infrastruktur yang saat ini terus di perbaiki, yakni jalan menuju tempat wisata. Ia ingin para wisatawan nyaman saat berkunjung ke Raja Ampat.

"Pariwisata kalau tidak diimbangi dengan fasilitas pendukung yang nyaman, termasuk faktor keamanan bisa-bisa orang kapok begitu datang ke Raja Ampat. Kami tidak mau seperti itu," kata Umlati.

(BACA: Ini Cara Agar Wisata ke Raja Ampat Tidak Mahal)

Jalan darat dan pengembangan Bandara Waisai menjadi prioritas pemerintah Raja Ampat saat ini. Ia ingin, pemerintah daerah lebih mandiri dalam mengelola pariwisata di daerah tersebut.

KOMPAS.com/FIDEL ALI Pengunjung Festival Kuliner dan HUT ke-14 Raja Ampat saat mencoba membuat batik khas Raja Ampat.
Ia meyakini, pariwisata menjadi ssektor unggulan dalam membangun daerah. Perhatian pemerintah pusat cukup besar untuk Raja Ampat dan ia tak mau hal itu sia-sia.

Terkait pengembangan bandara, pemerintah pusat serta Provinsi Papua Barat terus mendukung dalam bentuk program. Kendala yang terjadi saat ini masalah status kawasan.

(BACA: Ini Makanan Khas Raja Ampat yang Membuat Laki-laki Lebih Perkasa)

Pengembangan bandara tersebut, menurut Umlati, terbentuk dengan status kawasan yang sebagian besar wilayah di daerah ini merupakan kawasan hutan konservasi.

"Ini masalah regulasi, bahwa 98 persen daerah Raja Ampat merupakan kawasan konservasi. Perlu campur tangan pusat untuk mengubah sebagian status kawasan tersebut, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bandara," ujarnya.

(BACA: 5 Hal Tentang Raja Ampat yang Perlu Anda Ketahui)

Selain memacu infrastruktur, Pemkab Raja Ampat terus meningkatkan upaya promosi. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

KOMPAS.com/FIDEL ALI Cacing laut khas Raja Ampat, Papua Barat, saat sudah diolah (kiri dan kanan piring), dan yang belum diolah (tengah).
"Raja Ampat sudah dikenal, namun upaya promosi harus terus dilakukan. Masih banyak potensi wisata yang belum diketahui wisatawan," katanya.

Selain wisata bahari, tambah Umlati, Raja Ampat memiliki objek wisata lain seperti danau ubur-ubur serta wisata burung. Di daerah kepulauan ini, terdapat banyak buruk endemik Papua yang tidak bisa didapati di daerah lain.

************************

Ingin mencoba wisata cruise gratis Singapura - Malaka - Singapura? Caranya gampang, ikuti kuis dari Omega Hotel Management di sini. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com