Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Krakatau Juarai Volcano Cup 2018 Lewat Polling Twitter

Kompas.com - 04/03/2018, 20:00 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Krakatau di Selat Sunda, Indonesia menjadi juara dalam Volcano Cup 2018. Sebuah ajang kompetisi yang dilakukan para vulkanolog untuk dapat membahas fakta-fakta menarik dari gunung api yang ada di dunia bersama masyarakat.

Vulkanolog Dr. Janine Krippner yang merilis Volcano Cup, mengumumkan Gunung Krakatau menjadi pemenang Volcano Cup 2018 lewat akun Twitternya @janinekrippner, Jumat (2/3/2018).

"Dengan total 27.056 pemungut suara untuk seluruh gunung api sepanjang 2018 #VolcanoCup, aku mengumumkan KRAKATAU, INDONESIA sebagai pemenang! Terima kasih banyak untuk membantu kesadaran mengenai aktivitas vulkanik, bahaya, risiko, dan kesiapan di seluruh dunia," tulis Krippner.

Total ada 40 gunung api di dunia yang masuk dalam kontes Volcano Cup 2018. Gunung api tersebut berasal dari Indonesia, Amerika, Selandia Baru, Meksiko, Cile, Jepang, Eslandia, Italia, Filipina, dan Guatemala.

Sisa reruntuhan Benteng Martello akibat gelombang tidal letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, merupakan salah satu situs sejarah di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI Sisa reruntuhan Benteng Martello akibat gelombang tidal letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, merupakan salah satu situs sejarah di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.

Masing-masing negara memiliki empat gunung yang masuk dalam nominasi dan gunung-gunung tersebut adalah gunung api terkenal. Indonesia sendiri diwakili oleh Gunung Agung, Toba, Merapi dan Krakatau.

Layaknya pembagian grup di Piala Dunia, maka Volcano Frup juga membagi 40 gunung api dalam delapan grup berbeda.

Kemudian lewat pemungutan suara netizen di Twitter, gunung api ini melewati perempat final, semi final, dan final. Pada babak final, Gunung Krakatau bersaing dengan Gunung Taupo di Selandia Baru dan berhasil unggul.

Volcano Cup 2018 sendiri bukanlah sebuah kompetisi yang resmi dari institusi vulkanologi internasional.

Akan tetapi kompetisi ini merupakah sebuah kegiatan yang dilakukan para vulkanolog untuk bisa membahas fakta-fakta menarik dari gunung api yang ada di dunia bersama masyarakat.

“Ini adalah salah satu cara untuk share fakta-fakta gunung api, tentunya yang ingin diketahui dan dibahas oleh masyarakat. Jadi nanti gunung mana yang paling banyak di-vote masyarakat, maka akan dibahas terus-menerus oleh vulkanolog,” kata Kepala Subbidang Mitigasi Bencana Geologi Wilayah Timur dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana saat dihubungi KompasTravel, Selasa (27/2/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com