Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borobudur Interhash 2018 Diikuti 1.500 Peserta Lokal dan Luar Negeri

Kompas.com - 28/10/2018, 19:12 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


MAGELANG, KOMPAS.com - Sekitar 1.500 orang peserta (hasher) mengikuti Borobudur Interhash Reunion 2018, di Magelang, Jawa Tengah, 25-27 Oktober 2018.

Peserta berasal dari berbagai kalangan dan usia, terutama peserta komunitas Hash House Harriers Borobudur yang sudah terbentuk sejak 25 tahun lalu. Mereka rindu dengan suasana berolahraga jalan kaki dan lari di sekitar Candi Borobudur.

Tahun 2018 ini, mereka mengusung tema "Red Dress Run" sehingga seluruh peserta mengenakan pakaian, aksesoris, serba merah.

Penggagas Borobudur Interhash, Liem Chei An menjelaskan tahun ini selain diikuti oleh berbagai komunitas lokal, juga dari 15 negara antara lain Malaysia, India, Australia, Filipina, Tiongkok, Jepang, Korea, dan Cina.

Pada hari pertama, Jumat (26/10/2018), seluruh peserta mulai berjalan kaki dan berlari dengan rute dari Gedung Bakorwil II Kedu-Surakarta, di Kota Magelang menuju Hotel Grand Artos di Kabupaten Magelang. Jarak yang ditempuh sekitar 4 kilometer.

Mereka disambut dengan iringan beragam kesenian tradisional khas Magelang, mulai dari Kipas Mega, Soreng, Gejulan Bocah, Goh Muko hingga jaran kepang.

"Olahraga hash di Indonesia memang tengah menggeliat. Keunikan dari lintas alam ini, peserta terkadang harus melintasi bukit, kebun, sungai dan bahkan hutan. Semua trek ini harus ditempuh dengan berlari, berjalan, merangkak bahkan berguling karena licin," jelas Liem, Sabtu (27/10/2018).

Pengalaman rute seperti itu akan ditemui perserta pada hari terakhir, Sabtu (12/10/2018), di desa-desa kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

Peserta Borobudur Interhash 2018 di halaman gedung Bakorwil, Kota Magelang, disambut beragam pertunjukan seni tradisional, Jumat (26/10/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Peserta Borobudur Interhash 2018 di halaman gedung Bakorwil, Kota Magelang, disambut beragam pertunjukan seni tradisional, Jumat (26/10/2018).

Tidak sekedar bersenang-senang dan berolahraga, kegiatan ini juga dilombakan yang meliputi 3 kategori, yakni "super long" peserta harus menyelesaikan track sejauh 21 kilometer, "long" peserta harus menempuh 8-10 kilometer, dan "short" dimana peserta harus menempuh 5-7 kilometer.

“Acara Borobudur Interhash Reunion ini juga sebagai ajang untuk studi banding panitia Pemerintan Zhangjiaje, China yang akan mengadakan, Zhangjiajie Pan Asia Hash 2019,” kata Liem, yang juga ketua Yayasan Borobudur Marathon itu.

Seorang peserta, Jimmy, mengaku senang Borobudur Interhash kembali digelar. Event ini menjadi ajang reuni para penggemar olahraga hash setelah beberapa tahun tidak tidak digelar.

"Sebagian peserta dulu pernah ikut Borobudur Interhash 2012, jadi kami reuni, menggalang persaudaraan, sembari berolahraga, sekaligus membantu promosi wisata Magelang," ungkap Jimmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com