Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipotermia hingga Tersambar Petir, Jenis Kecelakaan yang Dialami Pendaki di Indonesia

Kompas.com - 07/03/2019, 13:00 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kecelakaan dalam pendakian dapat dialami para pendaki saat menghadapi kondisi alam yang ekstrim hingga persiapan fisik dan peralatan pendakian yang kurang memadahi.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau yang dikenal dengan BASARNAS, jumlah penyelamatan terhadap kecelakaan pendakian sepanjang tahun 2015 hingga 2018 mengalami peningkatan.

Pada tahun 2015 tercatat 12 kecelakaan pendakian terjadi, tahun 2016 sebanyak 15 kasus, tahun 2017 sebanyak 15 kasus, dan tahun 2018 sebanyak 23 kasus.

Ada 6 jenis kecelakaan dalam pendakian yang kerap menimpa para pendaki.

“Kecelakaan pendakian karena hipotermia, bencana alam, tersesat dan hiang, kondisi fisik pendaki yang lemah, terjatuh, dan tersambar petir,” demikian rincian penyebab kecelakaan pendakian menurut data BASARNAS.

Jenis-jenis kecelakaan pendakian ini menyebabkan para pendaki terluka, hilang, hingga meninggal dunia.

Dari data BASARNAS, hipotermia dan sambaran petir bukanlah jenis kecelakaan pendakian yang paling Sering terjadi. Namun kedua jenis kecelakaan ini kerap menyebabkan pendaki meninggal dunia.

Relawan Sumedang Mandiri Rescue di lokasi tenda tiga pendaki tewas di Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat.KOMPAS.com/AAM AMINULLAH Relawan Sumedang Mandiri Rescue di lokasi tenda tiga pendaki tewas di Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat.
Tak hanya dalam kurun waktu tahun 2015 hingga 2018, memasuki awal tahun 2019, tiga orang pendaki muda bernama Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15) meninggal dunia dalam perjalanan menuju puncak Gunung Tampomas karena hipotermia.

Tiga warga desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeng, Indramayu, Jawa Barat itu diduga telah meninggal dunia selama lebih dari 24 jam di dalam tenda.

Sedangkan kecelakaan pendakian akibat sambaran petir terjadi selama tiga tahun berturut-turut, yaitu pada 2015, 2016, dan 2017. Sepanjang tiga tahun, 3 orang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka berat akibat sambaran petir.

Di sisi lain, pendaki hilang atau tersesat merupakan kasus yang paling sering terjadi dalam empat tahun terakhir. Tercatat 29 kasus pendaki tersesat terjadi sepanjang tahun 2015 hingga 2018 dan menyebabkan 4 orang pendaki meninggal dunia.

Meski tak semua kasus pendaki tersesat memakan korban jiwa, namun jenis kecelakaan ini patut diwaspadai.

Pengetahuan mengenai pendakian yang mumpuni dan persiapan pendakian yang memadahi akan membantu pendaki terhindar dari beragam jenis kecelakaan-kecelakaan pendakian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com