Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sampah, Base Camp Everest di Tibet Ditutup untuk Umum

Kompas.com - 18/04/2019, 19:06 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah China menutup base camp (pusat kemah) ke Gunung Everest di Tibet. Hal ini dilakukan lantaran terlalu banyak sampah di area base camp dan pendakian.

Base camp di Tibet cenderung lebih mudah dicapai oleh pengunjung. Untuk menuju ke sana pengunjung dapat berkendara langsung dari jalan tol yang sudah diaspal. Mudahnya akses menuju base camp ini diduga memicu junlah kunjungan dan jumlah sampah yang ditinggalkan.

Dilansir dari Lonely Planet, musim semi 2018 operasi pembersihan sampah di base camp Tibet berhasil mengumpulkan delapan ton sampah. Tahun ini pembersihan tak hanya difokuskan kepada sampah tetapi juga kepada jenazah yang membeku selama bertahun tahun di gunung.

Namun demikian pemerintah China masih mengizinkan pendakian untuk umum, dengan syarat meminta izin. Izin pendakian hanya meloloskan 300 pendaki setiap tahun.

Bagi pendaki yang ingin mengunjung Everest lewat Tibet dan China, titik tertinggi yang dapat dicapai adalah kini hanya sampai Rongbuk Monastery (Biara Rongbuk) yang memiliki ketinggian 5.000 meter dari permukaan laut. Titik ini terbilang dekat dengan base camp dan memiliki pemandangan yang indah.

Pilihan lain adalah base camp melalui Nepal. Namun untuk menuju base camp ini terbilang lebih butuh usaha, yakni melakukan pendakian selama satu minggu. Pada Musim pendakian 2016-2017 pemerintah Nepal mencatat ada 45.000 pendaki mengunjungi base camp ke Gunung Everest.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com