Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gong Waning, Musik Tradisional dari Sikka Flores

Kompas.com - 08/05/2019, 15:21 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Jumat (3/5/2019), saya berkesempatan mengikuti upacara adat menyambut tamu yang datang mengikuti acara peresmian kantor Koperasi Kredit Pintu Air, Desa Ladogahara, Kecamatan Nita, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tepat pukul 11.00, tamu-tamu yang diundang sudah berdatangan.

Untuk menyambut para tamu, panitia sudah menyiapkan berbagai atraksi budaya Sikka, salah satunya alat musik tradisional yaitu Gong Waning.

Alat musik tradisional Kabupaten Sikka ini sering digunakan ketika ada ritual adat. Tetapi seiring laju zaman, alat musik ini bisa dimainkan dalam acara atau lomba di daerah, bahkan sekarang hampir setiap acara seremonial pemerintahan di Sikka.

Baca juga: Huler Wair, Tradisi Menyambut Tamu di Sikka Flores

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dan ditabuh. Bunyi alat musik tradisional Gong Waning ini mengiringi langkah para tamu saat memasuki gedung Kopdit Pintu Air.

Dengan anggota 8 orang, para pemain alat musik tradisional tampak kompak dan semangat memainkannya. Meski tanpa notasi, alat musik tradisional itu tetap menghasilkan nada yang khas.

Baca juga: Gong Perdamaian dan Taman Nostalgia Kupang

Bunyinya yang kencang dan gema gong mampu memukau para tamu, apalagi disertai dengan syair-syair daerah dan tarian adat.

Bahkan, satu menit bunyi Gong Waning dihentikan, ada sebagian tamu yang hadir berteriak: "Lanjutkan! Musiknya bagus sekali..."

Alat musik tradisional Gong Waning dari Sanggar Budaya Bliran Sina dimainkan saat menyambut tamu di kantor Kopdit Pintu Air Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/5/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Alat musik tradisional Gong Waning dari Sanggar Budaya Bliran Sina dimainkan saat menyambut tamu di kantor Kopdit Pintu Air Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/5/2019).
Sejarah Gong Waning

Keberadaan alat musik tradisional Gong Waning itu sudah cukup lama di kalangan warga Kabupaten Sikka.

Yosef Gervasius, salah satu tokoh adat dari Sanggar Budaya Bliran Sina, Kabupaten Sikka, menuturkan jauh sebelum ada Gong Waning, warga Sikka memainkan alat musik tradisional dari bilah bambu yang nadanya sama dengan Gong Waning yang ada sekarang.

Baca juga: Gong Si Bolong dari Depok, Alat Musik Legendaris yang Terlupakan

Ia menerangkan, alat musik itu bernama "wala". Wala ini terbuat dari bambu. Setelah wala, berganiti dengan 'letor' yang terbuat dari kayu. Belakangan baru masyarakat mengenal gong.

Menurutnya, Gong Waning yang ada saat ini hanya berubah bentuk dan nama dari wala dan letor. Dalam hal ini, iramalah yang menjadi ciri khas musik tradisional warga Sikka.

"Walaupun pakai gong dan waning, tetap iramannya dimainkan sama yaitu baba, sora, dan leke. Bunyinya juga tetap sama," tutur Yosef.

Ia menjelaskan Gong Waning itu terdiri atas tiga jenis instrumen utama yaitu, gong, waning, dan peli anak/sa'ur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Lalu Lintas: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Lalu Lintas: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Tingkatkan Kunjungan Wisman, Mantan Menteri Pariwisata Usul Bebas Visa Kunjungan

Tingkatkan Kunjungan Wisman, Mantan Menteri Pariwisata Usul Bebas Visa Kunjungan

Travel Update
Tiket Pesawat Masih Mahal, Sandiaga Sebut Tambahan Penerbangan Belum Tuntas

Tiket Pesawat Masih Mahal, Sandiaga Sebut Tambahan Penerbangan Belum Tuntas

Travel Update
Kereta Tidur Berkecepatan Tinggi Hong Kong-Shanghai-Beijing Beroperasi

Kereta Tidur Berkecepatan Tinggi Hong Kong-Shanghai-Beijing Beroperasi

Travel Update
7 Penginapan di Dieng, Pesan untuk Ikut Dieng Culture Festival

7 Penginapan di Dieng, Pesan untuk Ikut Dieng Culture Festival

Hotel Story
Jelang Libur Sekolah, Pelaku Wisata Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Pengunjung

Jelang Libur Sekolah, Pelaku Wisata Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Pengunjung

Travel Update
Penumpang KA Bandara di Yogyakarta dan Medan Melonjak Drastis Saat Idul Adha

Penumpang KA Bandara di Yogyakarta dan Medan Melonjak Drastis Saat Idul Adha

Travel Update
Pengalaman Ikut Yoga di Vila Ubud Bali dan Tipsnya buat Pemula

Pengalaman Ikut Yoga di Vila Ubud Bali dan Tipsnya buat Pemula

Jalan Jalan
Sambut Libur Sekolah, Pergerakan Turis Domestik Diprediksi Naik hingga 20 Persen

Sambut Libur Sekolah, Pergerakan Turis Domestik Diprediksi Naik hingga 20 Persen

Travel Update
Pergerakan Turis Domestik Saat 'Long Weekend' Idul Adha Naik hingga 20 Persen

Pergerakan Turis Domestik Saat "Long Weekend" Idul Adha Naik hingga 20 Persen

Travel Update
Tur Zero Dollar Kembali Terjadi di Thailand, Dinilai Lebih Berbahaya

Tur Zero Dollar Kembali Terjadi di Thailand, Dinilai Lebih Berbahaya

Travel Update
Festival Kampung Wisata 2024 di Yogyakarta Digelar mulai 21 Juni

Festival Kampung Wisata 2024 di Yogyakarta Digelar mulai 21 Juni

Travel Update
Bali Jadi Destinasi dengan Panorama Sunset Paling Indah di Dunia 2024

Bali Jadi Destinasi dengan Panorama Sunset Paling Indah di Dunia 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia, tapi..

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia, tapi..

Travel Update
5 Fakta Menarik Keberangkatan Calon Jemaah Haji ke Tanah Suci

5 Fakta Menarik Keberangkatan Calon Jemaah Haji ke Tanah Suci

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com