Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gong Waning, Musik Tradisional dari Sikka Flores

Kompas.com - 08/05/2019, 15:21 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Menurut Yosef, gong sendiri itu memiliki nada yang berbeda-beda, dari nada rendah sampai tinggi, juga dari yang ukuran kecil sampai yang besar.  Gong itu antara lain; gong Inan, (besar), gong Lepen (sedang), gong Udong Beit (kecil), dan gong Anak (paling kecil).

Cara memainkan gong yaitu dengan cara dipukul dengan kayu yang ujungnya ada gulungan karet ban.

Sementara itu Waning adalah alat musik seperti gendang. Alat musik ini terbuat dari batang kelapa dan kulit sapi atau kambing yang sudah dikeringkan. Waning (gendang) itu ada dua jenis yaitu gendang besar dan gendang kecil.

Cara memainkan waning itu dengan cara menabuh dengan kayu dan juga bisa langsung pakai tangan.

Kemudian yang terakhir adalah peli anak/sa'ur. Alat musik ini terbuat dari potongan bambu yang panjangnya sekitar 1,5 meter. Sa'ur ini berfungsi untuk mengatur irama Gong Waning (gong dan gendang).

Cara memainkan sa'ur ini yaitu dengan memukul dengan dua kayu kecil secara bergantian.

"Gong, waning, dan sa'ur ini dimainkan bersamaan dan diselaraskan hingga menghasilkan irama yang pas agar enak didengar. Pada intinya, Gong Waning ini digunakan untuk mengiringi tarian. Sehingga irama yang dimainkan juga mesti selaras dengan gerakan tari," jelas Yosef.

Yosef mengungkapkan, dahulu alat Gong Waning hanya boleh dimainkan saat ritual adat warga Kabupaten Sikka.

Namun, karena tuntutan zaman, alat musik ini sering dimainkan dalam acara perlombaan dan seremonial di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.

"Kami sendiri sering diundang untuk memainkan alat musik tradisional saat jemput tamu pemerintah di kota Maumere. Itu sudah sering. Kadang juga kami mainkan alat musik dengan tariannya di hotel-hotel. Jadi, alat musik tradisional Gong Waning sudah cukup terkenal di dunia luar," kata Yosef.

Alat musik tradisional Gong Waning dari Sanggar Budaya Bliran Sina dimainkan saat menyambut tamu di kantor Kopdit Pintu Air Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/5/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Alat musik tradisional Gong Waning dari Sanggar Budaya Bliran Sina dimainkan saat menyambut tamu di kantor Kopdit Pintu Air Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/5/2019).
Di tengah arus modern, Yosef berharap anak-anak muda di Kabupaten Sikka agar bisa memainkan alat musik tradisional ini.

Menurutnya, alat musik tradisional itu merupakan peningggalan sejarah nenek moyang yang harus dijaga agar tidak hilang ditelan zaman.

"Kami di sanggar, anak-anak SD sampai SMA dilatih main alat musik Gong Waning ini. Bahkan dalam berbagai acara kami percayakan kepada anak muda untuk memainkan alat musiknya. Jadi, itulah cara konkret agar alat musik tradisional ini tidak hilang di telan zaman," tutur Yosef.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com