Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akomodasi Murah Banyak Dicari Wisatawan Indonesia

Kompas.com - 26/09/2019, 06:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Google Indonesia melaporkan adanya kenaikan sebesar lima kali lipat untuk penelusuran akomodasi murah. Delapan dari 10 penelusuran destinasi wisata dengan akomodasi murah merupakan destinasi domestik.

Industri Manager Google Indonesia, Zulfi Rahardian mengatakan dalam 18 bulan terakhir, Google melihat adanya sebuah lonjakan dalam industri pariwisata di Indonesia.

“Kami melihat adanya peningkatan minat pada akomodasi murah, baik branded maupun non-branded, sementara penelusuran untuk fitur dan layanan akomodasi naik sebesar 138 persen dari paruh pertama tahun 2018,” kata Zulfi, dalam pemaparan Google Indonesia Travel Insights 2019, yang berlangsung di kantor Google Indonesia, Selasa (24/9/2019).

Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat atau wisatawan Indonesia semakin cerdas dalam memilih destinasi dan akomodasi seperti apa yang mereka inginkan.

Baca juga: Ini Trik Agar Dapat Hotel Murah untuk Liburan Akhir Tahun

“Wisatawan makin selektif dan menginginkan layanan seperti pengembalian dana, perubahan jadwal, dan penundaan pembayaran,” lanjut Zulfi.

Pada paruh pertama 2018 hingga paruh pertama 2019, penelusuran untuk brand aggregator perjalanan online atau Online Travel Aggregator (OTA), seperti Traveloka, Tiket.com, dan Pegipegi mengalami kenaikan 20 persen secara agregat (jadi satu)

Sementara untuk penelusuran akomodasi hemat dalam kategori branded (bermerek) naik lima kali lipat sepanjang periode yang sama.

CMO Pegipegi, Serlina Wijaya mengatakan telah terjadi kenaikan yang cukup signifikan terkait minat wisatawan akan hotel. Ia mencatat perusahaannya mengalami kenaikan sekitar 20 persen seiring meningkatnya tren penelusuran di Google Search.

“Kenaikan keseluruhan bisnis kita 3 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Untuk spesifik kategori branded budget accommodations sendiri juga terdapat kenaikan yang cukup signifikan (30 persen month on month, dan sekitar 2 kali lipatnya dibandingnya periode yang sama di tahun lalu)” jelas Serlina.

Serlina melanjutkan, perusahaannya akan terus berkomitmen untuk membuka kemudahan akses perjalanan kepada seluruh masyarakat dengan harga yang kompetitif serta didukung dengan produk dan layanan yang lengkap dan praktis.

Baca juga: 3 Hotel Murah Sekitar Gejayan Yogyakarta, Cocok Buat Backpacker

Sementara itu, penelusuran untuk promo naik 38  persen dari paruh pertama tahun 2018, dan penelusuran untuk akomodasi non-branded naik 58 persen selama periode 18 bulan yang sama.

“Dengan adanya peningkatan minat pada wisata hemat, brand memiliki peluang untuk menjangkau pelanggan baru dari seluruh Indonesia, terutama untuk destinasi domestik,” kata Zulfi.

Ika Paramita, Vice President Marketing Airy Room, juga mengatakan hal yang sama bahwa hal ini tercapai dengan memanfaatkan data dari Google untuk mengetahui tren wisata di Indonesia dan menjadi dasar bagi penyusunan strategi digital.

“Airy terus mempertahankan posisinya sebagai operator jaringan akomodasi nomor satu di Indonesia dengan lebih dari 2.000 partner hotel di lebih dari 100 kota,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com