Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Es di Puncak Gunung Gede Pangrango, Cek Perlengkapan Jika Mendaki

Kompas.com - 02/08/2023, 18:02 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat melaporkan penurunan suhu di puncak gunung akibat musim kemarau.

Dikutip dari Antara, suhu udara di puncak Gunung Gede Pangrango mengalami penurunan hingga ke titik beku. Kondisi ini membuat tanaman, bebatuan, dan tenda pendaki diselimuti es.

Untuk itu, para pendaki diimbau untuk lebih mempersiapkan diri jika berencana mendaki.

"Fenomena es di puncak Gunung Gede Pangrango sedang terjadi seperti yang viral di media sosial tampak tanaman, tenda, hingga jaket pendaki diselimuti es tipis seperti salju, sehingga kami minta pendaki untuk membawa peralatan mendaki lengkap," ucap Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji di Cianjur, Selasa (7/2/2023), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Syarat Mendaki Gunung Gede yang Sudah Buka per 17 Juli 2023, Sudah Vaksin

Ia menambahkan, suhu udara yang turun drastis menyebabkan embun dan air membeku, sehingga pendaki rentan mengalami hipotermia.

Oleh karena itu, para calon pendaki diimbau untuk mengecek kembali perlengkapan mendaki seperti jaket tebal.

Selain itu, calon pendaki juga diimbau membawa perbekalan yang cukup selama berada di puncak gunung dan memastikan mendaki dalam kondisi sehat.

Selain itu, seiring dengan fenomena alam yang terjadi di sejumlah pegunungan di Indonesia sebagai dampak musim kemarau, TNGGP juga menyiagakan petugas, yang dibantu sukarelawan, warga, dan pelaku wisata untuk membantu evakuasi jika terdapat pendaki yang hipotermia.

Baca juga: Pendaki Gunung Gede-Pangrango Diingatkan Tidak Ganggu Ekosistem, Awas Denda Rp 50 Juta

Selama mendaki, para pendaki juga diminta untuk senantiasa mengikuti aturan yang berlaku dan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak lingkungan di sepanjang jalur pendakian hingga puncak gunung.

"Semua pendaki harus pintar, tidak meninggalkan sampah makanan yang dibawa guna menjaga kelestarian dan kebersihan alam termasuk di jalur pendakian," katanya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com