Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Meninggal di Gunung Rinjani, Jangan Paksakan Diri Saat Kelelahan

Kompas.com - 29/10/2023, 13:36 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pendaki ditemukan meninggal dunia di sekitar lokasi Banyu Urip, jalur wisata pendakian Torean, kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (28/10/2023).

"Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menerima laporan dari seorang guide (pemandu) bahwa ada pendaki meninggal dunia di sekitar lokasi Banyu Urip."

Pernyataan tersebut dikutip dari laman instagram @btn_gn_rinjani, setelah sebelumnya dikonfirmasi kepada Humas BTNGR Muhammad Wahyudi Gunawan, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Ini Alasan Pendaki Gunung Rinjani Harus Lewat Jalur Resmi

Pendaki yang meninggal tersebut berinisial Ald (66 tahun), warga Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.

Korban kemudian dibawa turun oleh pemandu bersama dua rekan pendaki sampai ke lokasi Kebun Jeruk.

Kronologi kejadian

Menurut laporan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, korban tampak kelelahan saat berjalan, lalu memutuskan untuk duduk sebentar. Setelahnya korban langsung meninggal dunia di tempat.

Setelah mendapat informasi tersebut, pihak BTNGR langsung melakukan koordinasi. Sekitar pukul 12.00 WITA, tim evakuasi TNGR berangkat untuk menjemput korban bersama enam orang porter dan seorang tenaga medis.

"Tim tiba di Pos Birisan Nangka sekitar pukul 13.30 WITA, dan melanjutkan perjalanan ke lokasi Kebun Jeruk," terangnya.

Baca juga: Apakah Pendakian ke Gunung Rinjani Boleh Sendirian?

Sekitar pukul 18.30 WITA, tim evakuasi yang membawa korban tiba di Desa Torean. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Senaru dan tiba di lokasi sekitar pukul 19.21 WITA.

Setibanya di Puskesmas Senaru, tim medis langsung melakukan pemeriksaan. Sekitar pukul 20.05 WITA, pihak TNGR melakukan serah terima korban kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka.

Imbauan pendaki agar patuhi SOP

Melihat situasi ini, pihak BTNGR mengimbau para pendaki untuk tetap memperhatikan dan mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani.

Pendaki meninggal dunia di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Sabtu (28/10/2023).Dokumentasi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Pendaki meninggal dunia di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Sabtu (28/10/2023).

Hal ini penting untuk dipatuhi demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bersama. Tidak hanya itu, pendaki juga diminta untuk selalu menggunakan kelengkapan pendakian yang memadai, dan membawa persediaan logistik yang cukup.

"Ketika dirasa kelelahan, jangan memaksakan diri untuk melakukan perjalanan, istirahatlah sejenak untuk mengisi tenaga. Kemudian lanjutkan perjalanan kembali," katanya.

Baca juga: Lokasi Pembangunan Kereta Gantung Ada di Luar TN Gunung Rinjani

Pihak BTNGR menegaskan bahwa tujuan mendaki pada dasarnya ialah kembali pulang ke rumah, serta berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tersayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com