Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pendaki Gunung Rinjani Harus Lewat Jalur Resmi

Kompas.com - 13/09/2023, 19:07 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), diimbau melewati jalur resmi demi keselamatan saat pendakian. 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dedy Asriady menyampaikan, pendaki yang lewat jalur ilegal atau tidak resmi tidak akan terdaftar di pos pintu masuk pendakian. 

Baca juga:

"Tidak dilindungi asuransi bila terjadi kecelakaan dan tidak terlacak atau lost contact," tutur Dedy, dikutip dari Antara, Rabu (13/9/2023).

Tidak hanya itu, pendaki juga diimbau menggunakan aplikasi eRinjani untuk pemesanan, menggunakan jasa pemandu yang resmi, dan registrasi di pos pintu masuk pendakian. 

Baca juga: Desa Wisata Labuhan Lombok, Punya Lokasi Lihat Panorama Gunung Rinjani

Soal bawaan, para pendaki diimbau membawa turun sampah dan bijak saat menggunakan api. 

"Segera hubungi petugas terdekat jika terjadi permasalahan di pendakian," kata Dedy.

Potret Puncak Rinjani. SHUTTERSTOCK/ PAT TR Potret Puncak Rinjani.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (13/9/2023), sebelumnya ada seorang pendaki Gunung Rinjani yang meninggal dunia. Ia berangkat bersama empat orang rekannya. 

Kepala Resor BTNGR wilayah Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Aziz mengatakan bahwa kelimanya diduga mendaki tanpa mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dan melalui jalur tikus, sekitar 500 meter dari jalur resmi Resor Timbanuh.

"Kelimanya naik lewat jalur yang ada di timur pos. Jadi kelimanya naik pada Senin 11 September 2023 sekitar pukul 11.00 Wita," kata Aziz.

Baca juga:

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com