Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Atraksi Budaya di Pulau Wangi-wangi Wakatobi, Ada Tradisi Cari Jodoh

Kompas.com - 08/06/2024, 08:17 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain dikenal dengan wisata alamnya, atraksi budaya yang dilakukan oleh masyarakat di Pulau Wangi-wangi di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pun tidak kalah menarik.

Beberapa atraksi tersebut, antara lain tradisi membuang wabah ke laut, tradisi adu ketangkasan dalam bela diri, dan tradisi mencari jodoh.

Setiap atraksi budaya di Pulau Wangi-wangi tidak punya waktu pelaksanaan yang pasti. Namun, umumnya tradisi digelar saat acara peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Wakatobi.

Berikut beberapa atraksi budaya yang bisa disaksikan saat mampir ke Pulau Wangi-Wangi.

Baca juga:

Atraksi budaya di Pulau Wangi-wangi di Wakatobi

1. Karia'a

Tradisi Karia di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi.Dokumentasi Wakatobi Tourism. Tradisi Karia di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi.

Karia'a merupakan acara ritual mengislamkan anak di Wakatobi. Ritual ini telah ada sejak Buton menjadi sebuah kesultanan, dan biasanya dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri eqn Hari Raya Idul Adha.

Karia'a biasanya diikuti oleh puluhan, bahkan ratusan keluarga. Suka cita suasana tradisi dimeriahkan dengan atraksi budaya seperti sombo'a, tradisi pingitan bagi anak perempuan yang sudah memasuki masa gadis.

Ada juga tradisi lemba kansodaa, tradisi memikul anak perempuan yang dipingit. Kemudian ada tradisi pesta makan liwo (makanan tradisional), tradisi mansa'a (silat kampung), makanjara, lengko, dan acara joget.

Kemeriahan tradisi Karia'a sudah bisa disaksikan paling lambat tiga atau empat hari sebelum puncak Karia'a.

Baca juga: Di Mana Letak Pulau Wangi-wangi?

2. Budaya Bangka Mbule-Mbule

Pemandangan Pantai Cemara di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi.Dok.Indonesia Travel Pemandangan Pantai Cemara di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi.

Bangka Mbule-Mbule merupakan ritual pengobatan tradisional kuno yang bersifat massal pada masyarakat Mandati, Kecamatan Wangi-wangi Selatan.

Tradisi ini digelar berupa membawa bangka atau perahu kecil yang penuh dengan makanan tradisional. Bangka tersebut kemudian dibawa ke laut dan dilepaskan hingga terbawa arus ke tengah samudera.

Perahu tersebu diyakini membawa serta wabah yang  tengah menimpa masyarakat. Pada saat pelepasan perahu, masyarakat pemilik acara akan melakukan mandi bersama di laut, tepat di lokasi perahu dilepas.

Tradisi Mbule-Mbule saat ini tidak hanya dilakukan untuk melepas wabah, tetapi juga dilakukan sebagai rangkaian perigatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Wakatobi yang digelar setiap bulan November.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com