Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Wisata Semarang Belum Tergarap

Kompas.com - 02/05/2009, 07:55 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com- Belum tergarapnya potensi wisata yang terdapat di Kota Semarang membuat kunjungan wisatawan sulit terdongkrak. Pemerintah Kota perlu mengembangkan produk wisata yang memiliki nilai jual kepada wisatawan.

Ketua Harian Semarang Tourism Board Teguh Kismarjanto, Jumat (1/5) kemarin, mengatakan, tidak adanya obyek wisata yang menjadi unggulan membuat banyak turis yang mengalihkan destinasi wisatanya ke daerah di luar Kota Semarang.

"Hal ini yang membuat agen dan biro wisata di Kota Semarang lebih banyak menjual obyek wisata di luar Semarang," kata Teguh yang juga merupakan anggota Paguyuban Pelaku Wisata Jateng.

Padahal, menurut Teguh, Kota Semarang memiliki potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata karena memiliki keunggulan dalam wisata kuliner, budaya dan sejarah, serta religi, yang justru dilirik oleh wisatawan asing.

Teguh mencontohkan, klenteng Sam Poo Kong, bangunan Lawang Sewu, pusat jajanan Pasar Semawis, dan kawasan Kota Lama merupakan daya tarik wisata yang berpotensi menyedot turis. Namun, pihak pengelola dan Pemkot belum menggarapnya secara serius sehingga tidak mampu menggaet pasar. "Hal ini terlihat dari banyaknya bangunan yang tidak dirawat dan tidak serius dalam melayani pengunjung," katanya.

Meskipun Kota Semarang tidak memiliki obyek wisata unggulan, pengajar pariwisata di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Semarang Koestomo Andreas Corsinus menuturkan, Kota Semarang tetap berpotensi untuk dikunjungi. Selama ini, citra Kota Semarang memang bukan sebagai daerah tujuan wisata tetapi sebagai daerah transit.

Dengan memaksimalkan potensinya yang terkenal akan kuliner dan bangunan budayanya, Kota Semarang dapat menjadi daerah yang mampu menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama lagi sebelum pindah ke tempat lain. "Apalagi, banyak hotel yang layak untuk ditempati," ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang Agung Prijo Oetomo mengakui, pengembangan pariwisata di Kota Semarang masih terbentur dengan minimnya anggaran. Sek tor pariwisata hanya mendapat alokasi Rp 5 miliar dari APBD tahun 2009 ini yang digunakan untuk kegiatan promosi dan pengembangan obyek wisata.

Agung mengatakan, potensi wisata di Kota Semarang memang bukan terletak pada obyeknya, tetapi pada nilai kearifan lokal seperti, wisata kuliner dan religi.Obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan , lanjut Agung, adalah Goa Kreo karena memiliki pesona alam yang tidak terdapat di tempat lain. Apalagi, goa kreo juga memiliki atraksi budaya yang bisa menjadi nilai jual, kata Agung.

Berdasarkan data Disparbud Kota Semarang, kunjungan wisata ke Goa Kreo pada tahun 2008 mencapai 37.838 wisatawan atau meningkat dibanding kunjungan 2007 yang mencapai 31.597 orang. Tingkat kunjungan tersebut masih di bawah Taman Margasatwa dengan 158.805 (2008) dan 202.593 (2007).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com