Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota TKI ke Korsel Turun

Kompas.com - 09/05/2009, 18:56 WIB

SURAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan kuota penempatan TKI ke Korea Selatan turun dari 9.000 orang pada 2008 menjadi 5.000 orang pada 2009 akibat krisis global.
      
"Korea terkena dampak krisis global sehingga mengurangi penerimaan tenaga kerja asing ke negeri itu. Apabila ekonomi (Korea) membaik (kuota) akan meningkat lagi," kata Jumhur menjawab wartawan di Surakarta, Sabtu (9/5), usai pembukaan tes bahasa Korea bagi 41.756 orang calon TKI di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
      
Tes kemampuan berbahasa Korea (Korean Language Test) bagi 41.756 orang calon TKI secara serentak berlangsung hari itu di berbagai perguruan tinggi.
       
Selain berlangsung di Universitas Muhammadiyah Surakarta, tes itu berlangsung pula di Universita Pancasila (Jakarta), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Cirebon), Universitas 17 Agustus (Surabaya), IKIP Mataram, dan Universitas Hasanuddin (Makassar). Peserta tes di Universitas Muhammadiyah Surakarta sebanyak 14.321 orang.
       
Jumhur berharap seluruh peserta tes mengikuti proses seleksi dengan sebaik-baiknya karena persaingan untuk bisa lulus bekerja di Korea Selatan sangat ketat di tengah kondisi ekonomi yang belum kondusif.
       
Penempatan TKI ke negeri ginseng itu  merupakan kerja sama program antara pemerintah Republik Indonesia dan Korea Selatan (government to government).
       
Jumhur mengatakan penempatan TKI ke Korea Selatan pada tahun 2008 sebanyak 12 ribu orang atau melebihi kuota sedangkan untuk tahun 2009 kuota yang diberikan pemerintah Korea Selatan hanya 5.000 orang. "Saya tidak tahu persisnya berapa untuk tahun ini apakah bisa melebihi kuota atau tidak," katanya.
       
Jumhur juga mengingatkan kepada peserta tes atau masyarakat yang berminat bekerja di Korea Selatan tak tergiur iming-iming dari pihak-pihak tertentu yang menjanjikan pekerjaan dengan membayar sejumlah uang. "Itu penipuan. Semua proses hanya lewat BNP2TKI. Peserta yang lulus hanya dipungut biaya sekitar Rp 5,4 juta untuk biaya tiket pesawat," katanya.  
        
Jumhur mengatakan TKI yang bekerja di Korea Selatan rata-rata menerima gaji Rp
8,5 juta per bulan di luar lembur sedangkan bila ditambah uang lembur akan mencapai Rp 10-15 juta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com