Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan Pesawat Komersial ke Selayar

Kompas.com - 25/05/2009, 23:30 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Tahun 2010, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan akan didarati pesawat komersial guna menunjang pariwisata dunia Takabonerate di daerah itu.
    
"Saya sudah usulkan ke Departemen untuk membuka penerbangan langsung Makassar - Selayar - Surabaya," kata Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Andi Sulham Hasan  di Makassar, Senin (25/5).
    
Upaya ini dilakukan agar wisatawan mancanegara lebih banyak lagi berkunjung ke obyek wisata bahari Takabonerate yang merupakan taman laut terindah ketiga dunia yang memiliki jutaan biota laut yang dilindungi.
    
Selama ini, lanjutnya, Kepulauan Selayar diterbangi pesawat jenis Cassa berpenumpang 24 orang yang disubsidi pemerintah. Padahal, runway (landasan pacu) Bandara Aroepala, Selayar sudah bisa didarati pesawat jenis Fokker kapasitas 80 - 100 orang.
    
"Daerah ini bisa lepas dari subsidi pemerintah yang selama ini mensubsidi penumpang yang menggunakan pesawat Cassa ke kabupaten tersebut setelah landasan pacunya ditingkatkan dan dikembangkan guna didarati pesawat komersial," katanya dan menambahkan, Takabonerate akan dikunjungi wisman yang lebih banyak lagi setelah beroperasinya transportasi udara tersebut tahun depan.
    
Menurut Sulham, Kepulauan Selayar yang memiliki taman laut yang lebih indah dari Bunaken, Sulawesi Utara, selama ini terkendala transportasi udara maupun angkutan laut ke lokasi itu yang berjarak sekitar 25 mil lepas pantai ibu kota Benteng, Selayar.
    
Terbukanya jalur penerbangan Makassar - Selayar - Surabaya yang menggunakan pesawat komersial, ungkapnya, arus kunjungan wisman ke obyek wisata tersebut setiap tahun meningkat, termasuk perekonomian masyarakat semakin bertambah.
    
Dari Bandara Aroepala yang berjarak sekitar 10 kilometer dari kota Benteng, Selayar, wisman maupun wisatawan nusantara menggunakan kapal kecil berpenumpang 25 - 50 orang menuju lokasi taman laut Takabonerate yang membutuhkan waktu tempuh 2-3 jam.
    
"Infrastruktur laut antara lain transportasi lautnya (kapal) dan dermaga, baik di Benteng maupun di obyek wisata tersebut sudah dibangun beberapa tahun silam, tinggal bagaimana upaya pemerintah setempat serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel menjual potensi bahari ini ke mancanegara", katanya.
    
Sulham mengakui bahwa selama ini Takabonerate kalah bersaing dengan taman laut Bunaken, Sulut. Soalnya, taman laut Takabonerate baru bisa cepat dikunjungi turis jika menggunakan pesawat udara dari Makassar ke Selayar kemudian dari Bandara Aroepala ke objek wisata terindah ketiga dunia ini dengan memakai kapal laut.
    
Selain Bandara Aroepala, Selayar, katanya, Bandara Pongtiku Kabupaten Tanatoraja, tahun ini ditingkatkan landasan pacunya menjadi 1.500 meter agar dapat didarati pesawat berbadan besar, karena daerah ini memiliki objek wisata budaya unik, andalan Sulsel dalam meraup wisman ke provinsi ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Jalan Jalan
Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Travel Update
Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Travel Update
4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

Travel Update
Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Travel Tips
Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Travel Update
Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Travel Tips
Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Travel Tips
5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

Travel Tips
Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Travel Tips
4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

Hotel Story
Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Travel Update
Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Jalan Jalan
Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Travel Update
Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com