Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebyar Wisata Nusantara, Ajang Promosi

Kompas.com - 04/06/2009, 21:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan kabupaten/kota di Tanah Air yang mempunyai daya tarik wisata yang unik dan menarik, mulai Kamis (4/6) di Jakarta Convention Center, Senayan, kemarin melakukan promosi wisata dalam acara bertajuk Gebyar Wisata Nusantara. Masing-masing kabupaten/kota yakin ada harapan peningkatan wisatawan domestik yang berkunjung ke daerahnya, melihat antusias ribuan pengunjung.  

Kami optimistis banyak pengunjung yang berdatangan ke stan Kota Tanjung Pinang. Tidak hanya warga Jabodetabek, tetapi juga ada dari luar negeri, dari Bosnia, kata Abdul Kadir Ibrahim, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Kadir menjelaskan, salah satu keunggulan Kota Tanjung Pinang adalah sarat dengan sejarah, di mana terdapat banyak sekali situs-situs peninggalan kerajaan Melayu (Riau Lingga) pada kurun waktu 1722-1911. Ketika 200-an tahun lalu Pulau Penyengat menjadi Pusat Kerajaan Melayu, Tanjung Pinang mencapai masa kejayaan sebagai pusat perdagangan di mana Pelabuhan Sri Bintan Pura menjadi gerbang utamanya. Kota berjuluk Kota Gurindam Negeri Pantun ini alamnya indah, menawan, dan didukung keunikan ragam budaya.

Karena jarak tempuh yang relatif dekat dengan Singapura dan Johor, Malaysia, sekitar 1,5 jam perjalanan laut, banyak wisatawan dari kedua negara itu yang berlibur setiap akhir pekan. "Setahun sedikitnya 13.000 wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Pinang," ungkap Kadir.  

 

Promosi dan terobosan

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik ketika membuka Gebyar Wisata Nusantara mengatakan, keindahan alam dan keunikan seni budaya Indonesia tak ada bandingnya. Kita harus mencintai negeri kita sendiri, karena itu berwisatalah di dalam negeri. Orang luar negeri saja kagum dengan keelokan Indonesia.

Pasar wisata Indonesia mendapat respons yang bagus di luar negeri. Jika tahun lalu Indonesia mendapat devisa sebesar Rp 80 triliun, maka tahun ini diharapkan meningkat lagi devisa yang kita dapatkan. Sedangkan dari wisatawan domestik, pemasukan mencapai Rp 107 triliun. Jadi ada sekitar Rp 187 triliun uang beredar di Indonesia dari wisatawan, jelas Jero Wacik.

Ridwan menulis di Dinding Anda.

Walaupun tahun 2009 ada agenda besar seperti dampak krisis moneter dan pemilihan umum, industri pariwisata, menurut Jero, tak perlu cemas. Krisis harus dilawan dengan promosi yang jelas, kerja sama harus diperbaiki.

Ridwan Tulus dari Green Tourisn Institute, Padang, menegaskan, promosi harus didukung dengan program terobosan. Buktinya, ketika Ridwan menggagas wisata hijau dan konservasi, tak henti-hentinya wisatawan domestik dan mancanegara berdatangan ke Sumatera Barat.  

Tanggal 5 Juni puluhan tour operator serta jurnalis dari Jerman, Belanda, Belgia, Australia, Singapura, dan Malaysia berdatangan ke Sumbar. Mereka ingin ke Pulau Sikuai dalam rangka pencanangan Pulau Sikuai sebagai Green Tourism Destination. Sikuai sengaja dijadikan pilot project oleh Green Tourism Institute, ujarnya.

Di Sikuai para tour operator tersebut diberi pemahaman tentang Green Tourism dan bagaimana tour operator serta praktisi pariwisata juga turut bertanggung jawab dalam memproteksi budaya, proteksi alam, membuat program yang membawa keuntungan bagi masyarakat setempat serta membantu konservasi. Mereka di sana akan melakukan aksi sosial seperti menanam terumbu karang serta pelepasan kura-kura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com