Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menarik Wisatawan Timur Tengah

Kompas.com - 12/06/2009, 05:55 WIB
 

 Samuel Oktora

KOMPAS.com - Kawasan Timur Tengah kini menjadi perhatian besar sekaligus juga pasar potensial bagi pariwisata Indonesia, selain Asia dan Eropa. Apalagi, dengan terjadinya krisis global yang memukul negara-negara besar, seperti AS dan kawasan Eropa, akhir tahun lalu.

Indonesia pun mengarahkan pandangannya ke Timur Tengah untuk berpromosi. Tujuannya jelas, yaitu mendatangkan sebanyak-banyaknya wisatawan Timur Tengah ke Indonesia.

Momen penting, seperti pameran produk pariwisata internasional yang diikuti 2.100 peserta dari 69 negara di 6 benua dan Arabian Travel Market (ATM) pada 5-8 Mei 2009, pun tidak dilewatkan. ATM digelar di Dubai International Convention and Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) RI mengikuti pameran itu dengan mengikutsertakan 32 pelaku pariwisata dari sektor swasta. Mereka adalah pengelola vila dan perhotelan, biro perjalanan, organisasi profesi perhotelan restoran dan pariwisata, serta Dinas Pariwisata DKI Jakarta, maupun Jawa Timur.

Paviliun Indonesia dalam pameran ATM pun dibuat semenarik mungkin dengan desain terkesan keren. Tempat yang luas dengan pencahayaan terang benderang serta penataan meja kursi yang apik untuk peserta pameran (exhibitor), pembeli (buyer), maupun pengunjung (visitor) bertransaksi. Luas paviliun Indonesia 195 meter persegi dengan biaya sewa sekitar Rp 1,1 miliar dan biaya pembuatannya sebesar Rp 800 juta.

Pilihan Indonesia mengarahkan pandangan ke kawasan Timur Tengah bukan tanpa alasan meski dari 10 negara sasaran untuk pariwisata Indonesia tahun 2009, kawasan Timur Tengah masih berada di urutan ke-10 alias paling bontot setelah Singapura, Malaysia, Jepang, Eropa, Korea Selatan, Australia, China, Filipina, dan India.

Sebagai contoh, jumlah wisatawan Timur Tengah pada tahun 2008 hanya berkisar 50.000 orang. Jumlah itu amat jauh di bawah Singapura sebanyak 1.200.000 orang dengan pembelanjaan rata-rata 1.178 dollar AS per wisatawan selama kurang dari seminggu.

Jumlah kunjungan wisatawan dari Timur Tengah ke Indonesia pun menunjukkan tren peningkatan sekitar 25 persen pada tahun 2008. Terbanyak di antaranya dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Senior Manager The Samaya Seminyak Bali Johanes W Makatita menyatakan, tren pengunjung meningkat, terutama dari luar negeri, termasuk dari Timur Tengah. Ia memberi contoh tamu hotelnya selama Januari-Maret 2009 mencapai 987 orang (naik sekitar 34 persen) jika dibandingkan periode yang sama tahun 2008 yang hanya 650 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com