Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Kurang Ada "Good Will" Pelihara Kota Tua

Kompas.com - 19/02/2011, 13:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kota Tua memang menjadi salah satu wisata andalan Kota Jakarta. Namun, kondisinya kini seakan tidak terurus seperti yang terjadi di bangunan samping Museum Fatahillah dan di samping gedung Pos Indonesia.

Bangunan bergaya kuno yang masuk dalam cagar budaya tersebut sebenarnya termasuk benda yang dilindungi, namun dinding-dindingnya banyak yang terkelupas, atapnya koyak, ornamen gaya Eropanya pun kini sudah rusak. Belum lagi ditambah para pedagang kaki lima yang membuat kesan kumuh.

Sangat disayangkan, padahal Kota Tua dulunya merupakan kawasan elite tempat para bangsawan Belanda tinggal dan pusat pemerintahan kolonial.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata DKI, Arie Budiman, mengaku pemeliharan Kota Tua sepenuhnya bukan tanggung jawab Pemprov DKI.

"Banyak aset-aset cagar budaya itu yang dimiliki swasta dan BUMN. Kami selalu mendorong mereka untuk mau memeliharanya, tapi memang good will-nya kurang," ucap Arie, Sabtu (19/2/2011), di Jakarta.

Arie menjelaskan, khusus di wilayah Kota Tua, pemprov hanya bertanggung jawab untuk memelihara Museum Fatahillah, Museum Bahari, Museum Wayang, dan Museum Keramik, sisanya dimiliki asing.

"Nah, ini sekarang bagaimana menumbuhkan kesadaran mereka itu, termasuk masyarakat supaya menjaga lingkungan Kota Tua bersih dan indah," katanya.

Dia mengatakan, apabila pihak pemilik bangunan-bangunan tua yang masuk dalam cagar budaya tersebut tetap bersikeras tidak melakukan perbaikan, maka bisa saja dikenakan sanksi.

"Jelas ada sanksi karena ada aturannya tentang Cagar Budaya. Sanksi bisa saja pengambilalihan kepengelolaan," ujarnya.

Selain kurangnya niatan dari pemilik aset, Arie juga mengungkapkan bahwa pemerintah pusat juga tidak memiliki kesadaran akan pentingnya cagar budaya ini.

"Apakah ada anggaran khusus preservasi? Kan tidak ada dikhusukan seperti itu, seperti anggaran pendidikan. Harusnya kalau dianggap bisa berbenefit perekonomian kota, harusnya dianggarkan," katanya.

Hal tersebut karena pariwisata, diakui Arie, sebagai sektor yang multi player effect yang bisa meningkatkan perekonomian kota dan memberikan lahan pekerjaan apabila digarap dengan serius.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com