Penerbangan Malang-Denpasar Menjanjikan

MALANG, KOMPAS.com - Wings Air mulai hari ini mengoperasikan rute baru Malang-Denpasar pp setiap hari dengan nomor penerbangan IW 1841, berangkat dari Bandara Abdul Rahman Saleh Malang pada pukul 14.25 WIB. Selanjutnya dengan nomor penerbangan IW 1840 berangkat dari Bandara Ngurah Rai Denpasar pada pukul 14.00 Wita. Demikian siaran pers Wings Air kepada Kompas.com, Senin (7/3/2011).

Pada  Februari 2011, Wings Air telah melaksanakan penandatangan pemesanan pasti pembelian 15 unit  pesawat ATR 72 seri 500 antara Wings Air dengan pabrik pembuat pesawat turboprop asal Perancis ATR (Avions De Transport Regional). Dengan demikian  jumlah pesawat yang dipesan secara pasti dan akan dioperasikan oleh Wings Air menjadi 30 pesawat.

Wings Air mulai mengoperasikan ATR 72 seri 500 dengan konfigurasi 72 tempat duduk di Indonesia pada bulan Januari 2010 dan hingga Februari 2011 telah menerima  dan mengoperasikan 10 pesawat diharapakan 5 pesawat lagi akan diterima secara bertahap sampai dengan bulan Agustus tahun 2011.

Dengan tambahan armada baru, Wings Air berkeinginan untuk meningkatkan pelayanan khususnya kenyamanan dan keamanan penerbangan, disamping mengembangkan pasar serta meningkatkan pendapatan maskapai untuk dapat berkembang sejalan dengan perkembangan Lion Air.

Dirut Wings Air Achmad Hasan mengatakan rute baru Malang-Denpasar ini akan memudahkan perjalanan masyarakat Malang ataupun wisatawan untuk dapat bepergian ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk ke Malaysia, Singapura dan Jeddah. "Tentunya dengan memanfaatkan penerbangan lanjutan Lion Air baik di dari Denpasar maupun kota lainnya dan seterusnya," katanya.

Sebaliknya juga memudahkan masyarakat Indonesia dan wisatawan dari negara-negara tetangga untuk datang ke Malang karena jaringan penerbangan Wings Air bersama Lion Air sudah menjangkau seluruh wilayah nusantara.

Hasan melanjutkan, tarif penerbangan Malang-Denpasar masih promosi, berkisar Rp 300.000. Meskipun pada penerbangan perdana ini penumpang pesawat hanya terisi 30 persen, menurut Hasan, ini sudah merupakan awal yang bagus. Hasan optimistis penerbangan ini akan menggairahkan bisnis pariwisata di kedua kota. Pasalnya Denpasar merupakan tujuan wisata yang banyak menjadi pilihan warga Malang, sehingga warga Malang tidak perlu lagi terbang melalui Bandara Juanda untuk dapat sampai ke Denpasar. "Selain pariwisata, dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, diharapkan dapat memacu pertumbuhan sektor ekonomi dan sosial di kedua kota," tambah Hasan.