MOJOKERTO, KOMPAS.com — Obyek wisata air panas yang terletak di lereng Gunung Welirang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, belum mampu menyedot wisatawan mancanegara untuk bertandang dan berkunjung.
Padahal, obyek wisata air panas dari sumber pegunungan ini memiliki daya tarik kuat untuk kaum pelancong yang hendak merasakan hangatnya air panas sambil berendam dan menikmati hamparan hutan pinus nan asri dan memesona.
"Sebetulnya kami tidak kurang-kurang mempromosikan obyek wisata alam air panas ini melalui media massa dan televisi, termasuk televisi lokal di Surabaya. Tapi, persoalannya akomodasi dan infrastruktur yang kurang mendukung sehingga pemandu wisatawan mancanegara enggan membawa turis ke sini," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto Afandi Abdul Hadi, di Mojokerto.
Ia mengatakan, selama ini yang menjadi kendala sekaligus hambatan menuju lokasi wisata air panas yang berada di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, sulit dijangkau dengan moda transportasi bus besar karena jalur menuju lokasi terlampau sempit dan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
"Kalau bus besar tidak bisa masuk sampai lokasi, kecuali kendaraan roda empat. Jadi, rombongan dalam jumlah besar yang menggunakan bus hanya bisa sampai di Terminal Ubalan, Pacet, lalu naik ojek Rp 5.000 menuju lokasi air panas," katanya.
Keterangan yang diperoleh Kompas, obyek wisata air panas ini pada hari libur nasional dan hari libur besar banyak dikunjungi wisatawan lokal dari berbagai kota dan daerah di Jawa Timur dan jumlah pengunjungnya bisa mencapai lebih dari 5.000 orang.
Hanya cuaca yang menjadi kendala. Jika siang hari tiba-tiba turun hujan deras, pengunjungnya bisa dipastikan agak sepi. Hal itu dikatakan salah seorang petugas di bagian informasi wisata air Panas, Pacet, Mojokerto.
Wisata air panas yang dibangun di areal seluas 2 hektar ini memiliki lima kolam air panas untuk berendam dan dua kolam renang untuk dewasa dan anak-anak. Hampir setiap pengunjung yang datang menyempatkan diri berendam hingga berjam-jam.
"Sudah satu jam saya berendam dan rasanya sekujur tubuh ini menjadi hangat, walaupun diguyur air hujan," kata Somad (48), salah seorang pengunjung asal Sedati, Sidoarjo, saat ditemui sedang berendam di kolam air panas bersama tiga rekannya.
Rata-rata setiap bulannya obyek wisata air panas ini dikunjungi 40.000 orang dengan tiket masuk obyek wisata air panas Rp 5.000 per orang (dewasa) dan Rp 3.500 per orang (anak-anak). Adapun setiap pengunjung juga dikenai pungutan tiket masuk lokasi wana wisata yang menyatu dengan wisata air panas sebesar Rp 6.000 per orang (dewasa) dan Rp 4.000 per orang (anak-anak).
"Hanya pada hari libur dan hari besar nasional, tiketnya kita naikkan menjadi Rp 6.000 untuk dewasa dan Rp 4.000 untuk anak-anak," kata Afandi Abdul Hadi.
Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto Subandi mengatakan, untuk pengembangan sarana dan fasilitas penunjang, termasuk waterboom dan arena mainan anak-anak di lokasi wisata air panas, sulit dilakukan. Hal itu terkait dengan pihak Perhutani.
"Konsep pembangunan wisata air panas ini memang kurang ideal karena hanya membidik kalangan menengah-bawah sehingga waktu itu tidak terpikirkan bagaimana membidik kalangan menengah-atas yang butuh privacy, misalnya fasilitas khusus sauna maupun spa," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.