Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagoda di Bumi Tomohon

Kompas.com - 21/01/2012, 17:09 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Di kejauhan, bangunan menjulang dengan arsitektur khas China bagai menyihir mata. Pagoda setinggi 9 lantai membawa imajinasi ke film-film Sun Go Kong, kisah legenda kera sakti dari China.

Vihara Ekayana yang terletak di Tomohon, Sulawesi Utara, tersebut memang mudah ditemukan. Cukup ikuti saja pagoda yang menjulang tersebut. Masuk ke dalam vihara, patung-patung Budha tampak berderet menyambut Anda. Setiap patung memiliki makna dan filosofi tertentu.

Uniknya, Anda dapat menemukan patung Budha yang India. Patung Bodhidharma tersebut mengambarkan Buddha dengan jenggot yang sebenarnya khas India, bukan China. Setelah bertemu dengan deretan patung Budha, Anda akan menemukan Pagoda Ekayana yang dipakai untuk tempat bersembahyang.

Beranjak dari pagoda, Anda bisa masuk ke dalam Istana Kwam Im. Jangan lupa untuk melepaskan sepatu Anda. Kidung-kidung pujian melantun dari dalam tempat ibadah tersebut. Anda boleh saja masuk, namun ingatlah untuk tetap menjaga sopan santun.

Di sini, Anda bisa melakukan ramalan kuno Ciam Si. Ciam Si merupakan ramalan yang berdasarkan syair-syair kuno China. Beberapa batang bambu seperti sumpit lebar diletakkan dalam wadah bambu bulat. Masing-masing batang bambu berisikan nomor.

Wadah bambu kemudian dikocok hingga mengeluarkan satu batang bambu. Dari nomor yang tertera di batang bambu, tinggal mencocokannya dengan kotak yang berada di sisi kiri dinding. Nah, di kotak tersebut kertas berisikan ramalan. Ramalan tertera dalam kanji-kanji khas tulisan China. Tetapi tenang saja, ada terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

Ritual melakukan Ciam Si sebenarnya tak sesederhana itu. Sebelum mengocok, seseorang harus memanjatkan doa permohonan terlebih dahulu kepada Dewi Kwam Im. Baru kemudian dua keping kayu untuk mendapatkan izin dari Dewi.

Mau yang lebih sederhana? Berjalanlah terus ke belakang vihara. Anda akan berkenalan dengan kodok yang membawa koin, simbol dari keberuntungan. Di depan patung kodok raksasa terdapat kolam air. Di tengah kolam tersebut terdapat lonceng.

Menariknya, pengunjung dipersilahkan melempar koin ke lonceng. Jika lonceng terkena koin, konon doanya akan terkabul. Terdengar mudah? Nyatanya, terdapat replika koin China, koin kuno yang memiliki lubang di tengah, menghalangi lonceng ini. Koin replica raksasa tersebut berputar-putar mengelilingi lonceng. Sementara lonceng berada di tengah-tengah lubang koin.

Sebelum melempar koin, pilih dulu posisi melempar. Di tepi kolam terdapat 5 bagian, yaitu “Bahagia”, “Harta”, “Panjang Umur”, “Kedudukan atau Pangkat”, dan “Keberuntungan”. Nah, berdirilah sesuai permohonan yang Anda inginkan, lalu lempar koin ke arah lonceng.

Vihara Ekayana memang begitu unik. Sebagai tempat beribadah, tempat ini menawarkan kunjungan menarik bagi wisatawan. Tak heran, jika di hari-hari libur, wisatawan maupun umat memadati tempat ini. Mereka seakan ditarik pesona pagoda yang menyapa dari kejauhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Jalan Jalan
    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Travel Update
    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Travel Update
    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Travel Tips
    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jalan Jalan
    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    Travel Tips
    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Travel Tips
    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Travel Update
    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com