Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garawangi, Kampung Tahu di Kuningan

Kompas.com - 14/03/2012, 15:11 WIB

KOMPAS.com - Bukan hanya Kediri di Jawa Timur yang  boleh berjuluk kota tahu sejak zaman kolonial Belanda, atau Sumedang di Jawa Barat yang bisa memproduksi tahunya hingga kemana-mana. Rasanya kurang lengkap jika pencinta dan penikmat tahu belum merasakan tahu "made in" Garawangi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Ya, di desa kecil Garawangi itu terdapat pula produksi tahu yang tak kalah lezat rasanya dibanding tahu asal Kediri atau Sumedang.

Orang desa biasa menyebutnya Tahu Garawangi, tahu yang terbuat dari gilingan kedelai yang lembut dengan dimensi 3 x 3 x 2 cm dengan rasa gurih, serta lezat ketika dimakan, terutama bila disajikan hangat.

Di balik lembut dan gurihnya tahu Garawangi itu terdapat kerja keras para juragan dan pekerja tahu. Sejak malam hingga pagi hari aktifitas mereka bergelut dengan api, gilingan, dan gorengan. Panas dan pengap. Namun jerih payah mereka terbayar dengan hasil olahan tahu yang cukup lezat dan nikmat itu.

Di desa ini terdapat beberapa pabrik tahu. Maksum (73), salah satunya. Dia sudah 36 tahun menggiling kedelai untuk dibuat tahu. Bersama anak-anak dan beberapa orang buruh yang membantu, ia menggiling, mencetak, dan menggoreng tahu di pabrik miliknya di Kampung Puhun, Blok Pabrik, Desa Garawangi, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Teknologi pembuatan tempe dan oncom masih tradisional, tetapi tahu lebih maju. Jika dulu untuk menggiling kedelai menjadi tepung sebagai bahan baku tahu menggunakan tenaga manusia yang berjalan sambil memutar penggilingan kayu, kini mesin berbicara. Beberapa pabrik tahu yang ada di Garawangi sejak 18 tahun terakhir sudah menggunakan mesin-mesin sederhana penggilingan kedelai.

Sejak pukul 21.00 WIB para buruh dan anak-anak Maksum telah sibuk menggiling tahu. Setiap 8 kg kedelai yang digiling menghasilkan sekitar 700 potong tahu.

Proses dari penggilingan, penyaringan, pencetakan, serta pemotongan tahu, biasanya berlangsung hingga pukul 04.00, dan baru kemudian di lanjutkan dengan proses penggorengan lalu distribusi.

Suara mesin penggiling kedelai yang bising hampir tidak berhenti di Garawangi. Itu ditambah suara kompor rancangan perajin untuk memasak tepung kedelai dan menggoreng tahu.

Dalam semalam, Maksum bisa menghasilkan lebih dari 10.000 potong tahu, yang semua dijual ke pasar-pasar dan warung di desanya, serta desa-desa sekitar. Biasanya pembeli datang sendiri dan antri membeli tahu ke pabrik Maksum, hanya pembelian dalam jumlah besar dan berlokasi jauh mendapat fasilitas antar.

Memang, tahu garawangi tidak sepopuler tahu asal Kediri dan Sumedang, mungkin baru orang Kuningan saja yang tahu. Namun, rasa dan kelembutan tahu yang disajikan dalam kondisi hangat sangat menggugah selera untuk mencoba.

Penasaran? Silakan datang ke Kuningan dan mampir ke Garawangi. Tak hanya tahu, goreng bawang dan kacang kedelai gorengpun ada di sana. Silakan mencoba... (Satrio Nusantoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com