Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tur ke Masjid-masjid Kuno di Indonesia

Kompas.com - 17/08/2012, 15:55 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid-masjid tua di Indonesia mencerminkan akulturasi berbagai budaya. Hal tersebut terlihat dari arsitektur masjid yang kena pengaruh arsitektur Hindu sampai nuansa kelenteng.

"Masjid-masjid apalagi di hari Lebaran, akan ramai dikunjungi. Ini bisa memajukan pariwisata. Masjid-masjid bukan berarti hanya bisa dikunjungi oleh orang Islam, seperti masjid di Eropa banyak dikunjungi non-Muslim," ungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar saat memperkenalkan buku "Masjid-masjid Kuno di Indonesia" karya Asti Kleinsteuber di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (15/8/2012) lalu.

Asal saja, kata Sapta, pelancong yang berkunjung ke masjid mengikuti aturan-aturan tertentu seperti tidak masuk saat waktu bersembahyang, menggunakan baju yang pantas, dan tak beralaskan kaki. Ia menuturkan pihaknya akan membuat paket tur masjid-masjid tua.

Sementara itu, Asti Kleinsteuber sebagai penyusun buku "Masjid-masjid Kuno di Indonesia" yang diterbitkan dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), menuturkan lewat buku tersebut ia ingin menampilkan representasi Islam di Indonesia ke mata dunia. Bahwa, lanjutnya, Islam di Indonesia berbeda dengan Islam di Timur Tengah.

"Ketika saya di luar negeri, orang asing bertanya pada saya, dipikir perkembangan Islam di Indonesia sama dengan di Middle East (Timur Tengah). Banyak yang tidak tahu bahwa kita berbeda. Kita punya sejarah yang amat panjang, kita ingin tampilkan dari segi heritage (warisan) dan budaya," kata Asti.

Dalam buku tersebut, Asti menampilkan 71 masjid tua dari berbagai daerah di Indonesia. Ia mengungkapkan masjid-masjid di pelosok sangat berbeda dengan bangunan masjid yang ada di kota-kota besar.

"Dalam perjalanan ini kami baru sadar bahwa Indonesia begitu beautiful (indah), banyak yang berbeda dari yang kita lihat di televisi yang penuh kerusuhan. Saat masuk ke lingkungan masjid, muncul perasaan aman dan nyaman," tutur Asti.

Ia mengungkapkan bukan saja bangunan masjid kuno yang menarik, namun juga tradisi yang dilakukan masyarakat setempat yang juga unik. Dari segi bangunan, lanjut Asti, masjid di Indonesia terpengaruh pada bangunan Jawa dan juga arsitektur China.

Buku "Masjid-masjid Kuno di Indonesia" merupakan buku ketiga dari Asti. Sebelumnya, ia telah menerbitkan buku mengenai "Istana-istana Kepresidenan di Indonesia" dan "Kelenteng-Kelenteng Kuno di Indonesia".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Travel Update
    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Travel Update
    Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

    Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

    Hotel Story
    10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

    10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

    Jalan Jalan
    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Travel Update
    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Travel Update
    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    Travel Update
    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Hotel Story
    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    Travel Update
    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    Jalan Jalan
    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Travel Update
    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    Travel Tips
    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Travel Update
    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    Travel Update
    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com