Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeluhkan, Bus Pariwisata Tak Boleh Masuk Malioboro

Kompas.com - 31/01/2013, 15:39 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha hotel di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, mengeluhkan larangan bagi bus pariwisata masuk ke Malioboro karena menurunkan okupansi hotel di kawasan itu hingga 50 persen.

"Larangan bus pariwisata masuk Malioboro ini mulai diterapkan sejak Oktober dan gencar dilakukan sejak awal tahun ini," kata perwakilan pengusaha hotel di kawasan Malioboro Ipung Purwandari, saat bertemu dengan anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta di Yogyakarta, Kamis (31/1/2013).

Menurut Ipung, 70 persen tamu yang menginap di hotel di kawasan Malioboro berasal dari biro-biro wisata dan juga perusahaan-perusahaan sehingga mereka pasti menggunakan bus untuk sampai di Yogyakarta. Sisanya 30 persen adalah wisatawan yang datang dengan kendaraan pribadi atau umum.

"Sudah banyak biro perjalanan yang enggan membawa tamunya ke Yogyakarta karena malas dengan larangan itu. Jika banyak yang membatalkan, pariwisata di Yogyakarta akan turun," katanya.

Ia mengatakan, apabila bus pariwisata ingin masuk ke Malioboro wajib membawa surat izin dari kepolisian yang harus diurus sepekan sebelumnya dengan mencantumkan nama bus dan plat nomornya.

Aturan perizinan itu dinilai tidak efektif karena biasanya tamu hotel melakukan pemesanan kurang dari satu pekan sehingga pengurusan izin tidak dapat dilakukan.

Ipung menambahkan, alasan yang dikemukanan petugas melarang bus pariwisata masuk ke Malioboro karena akan menambah volume kendaraan dan menyebabkan lalu lintas macet.

"Padahal, dengan bus pariwisata masuk Malioboro dan parkir di hotel,  akan mengurangi volume lalu lintas sekaligus volume parkir Abu Bakar Ali. Bus pariwisata yang tidak menginap dan hanya transit akan bisa memanfaatkan parkir Abu Bakar Ali," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Purnomo Raharjo mengatakan, tidak ada larangan bagi bus pariwisata masuk ke Malioboro. "Rambu larangan bagi bus pariwisata masuk ke Malioboro pun tidak ada. Mungkin saat ada larangan bus pariwisata masuk, itu karena situasional saja yang ditetapkan oleh kepolisian," katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta telah memiliki Perda Nomor 5 Tahun 2011 yang didalamnya mengatur izin dispensasi jalan bagi angkutan barang dan penumpang saat akan melalui daerah larangan.

"Izin tersebut bisa diperoleh di Dinas Perhubungan. Pengurusannya kurang dari satu hari dan gratis. Namun, izin akan tetap diberikan sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui," katanya.

Namun demikian, lanjut Purnomo, pihaknya akan melakukan upaya klarifikasi dengan kepolisian untuk memperjelas masalah tersebut.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh mengatakan, memang tidak ada larangan bagi bus pariwisata masuk ke Malioboro. "Biasanya, ada situasi-situasi tertentu saat bus dilarang masuk. Semoga, ada regulasi yang jelas mengenai hal itu," katanya.

Sekretaris Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Suwarto mengatakan, pajak hotel menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbanyak untuk Kota Yogyakarta. "Ini harus dicari solusinya. Jika wisatawan turun, maka pajak hotel akan turun, padahal setiap tahun realisasi pajak hotel ditargetkan naik," katanya.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com