Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Pekalongan Kembangkan Wisata Sungai

Kompas.com - 13/05/2013, 14:38 WIB

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan pengembangan wisata sungai sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Wali Kota Pekalongan, Basyir Ahmad di Pekalongan, Senin (13/5/2013), mengatakan saat ini pemkot telah menyiapkan dermaga baru di kawasan Jetayu dan Kampung Batik Kauman yang bisa dilalui oleh kapal kecil.

"Penataan wisata sungai ini akan kami lakukan secara bertahap sebagai upaya menciptakan lingkungan yang sehat. Pada tahap awal, penataan wisata ini akan dimulai dari bawah jembatan Sungai Loji hingga sepanjang sungai menuju Jalan Diponegoro," katanya.

Pengembangan wisata sungai itu juga tidak lepas dari upaya pemkot setempat memantau kondisi sungai dari pencemaran limbah industri.

Basyir mengatakan bahwa pemkot telah melucurkan program kali bersih sebagai upaya menciptakan lingkungan bersih di sekitar bantaran sungai. "Dari program tersebut, saat ini kondisi air sungai yang semula berwarna hitam pekat kini mulai berangsur cukup baik dan tidak sampai menimbulkan bau menyengat," katanya.

Untuk mendukung pengembangan wisata sungai, pemkot juga akan menekan tingkat pencemaran limbah di sungai setempat.

Pemkot Pekalongan akan memperbanyak jumlah instalasi pengolahan air limbah (IPAL) pada industri batik rumahan. "Selain itu, kami juga membuat IPAL perorangan di Kampung Batik Pesindon, dan IPAL bersama di Kauman. Kami berharap program kali bersih ini akan mampu mendukung tingkat kunjungan wisata dari potensi obyek wisata lainnya yang telah dimiliki Pemkot Pekalongan," kata Basyir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com