Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konservasi dan Wisata Budaya di Bali Safari

Kompas.com - 10/06/2013, 18:57 WIB

SIAPA bilang Bali Safari and Marine Park di Kabupaten Gianyar, Bali, itu kebun binatang? Ini adalah tempat konservasi binatang. Sebab, tak ada satu hewan pun di area itu berada dalam kandang.

”Kami melepaskan hewan dalam pengawasan di habitatnya. Kami membuat sedemikian rupa habitat yang mirip dengan situasi kehidupan asli hewan itu,” kata Marketing Communication Bali Safari and Marine Park, Maria Christine Sadipun. Bali Safari and Marine Park menjadi lokasi pemberhentian terakhir (finish) Bali Bike 2013.

Diakuinya, tak mudah membuat semua hewan nyaman. Sebab, Bali Safari and Marine Park membolehkan pengunjung berwisata dan beredukasi.

Di kawasan seluas sekitar 40 hektar itu, Bali Safari memiliki sekitar 400 hewan dari 60 spesies. Meski dibiarkan bebas, perjalanan wisata edukasi berkeliling memakai kendaraan yang didesain khusus tetap aman.

Wisata edukasi pun tak hanya pada siang hari dengan tarif Rp 210.000 per orang. Jika ingin menantang, datanglah pada malam hari dengan tarif Rp 375.000 per orang. Singa dan macan pun menunggu untuk mendapatkan asupan langsung dari tamu.

Lima tahun belakangan, Bali Safari mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain Indonesia Leading Theme Park dari Indonesia Travel and Tourism Awards (ITTA) 2012/2013 serta Cipta Award 2012 untuk kategori Pengelolaan Daya Tarik Wisata Buatan Berwawasan Lingkungan Tingkat Nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bali Safari juga menerima Best Tourist Attraction dari Best of Bali Awards 2012 dan Certificate of Excellence 2013 dari TripAdvisor. Penghargaan ini adalah kebanggaan taman konservasi di Pulau Dewata yang berdiri sejak 2007 itu.

”Kami ingin mewujudkan taman konservasi yang terbaik di Indonesia. Selain itu, kami juga menyiapkan sebagai tujuan wisata edukasi terbaik di Bali. Kami ingin menjadi yang berbeda di antara taman safari di Indonesia,” ujar Maria.

Alasannya, Bali sudah dikenal seluruh dunia. Ini memotivasi Bali Safari berbeda dengan taman safari lainnya, seperti spesies hewan lebih beragam dan ada atraksi gajah bersama sejumlah penari asli Gianyar.

Atraksi gajah berkolaborasi dengan sendratari, yang disebut Bali Agung, mengisahkan perjuangan Raja di Kintamani yang mempersunting putri dari China. Kisah ini menjadi cikal bakal munculnya Barong Landung.

Bali Safari mulai tahun 2011 juga coba mengolah kotoran hewan, terutama gajah, dicampur sampah kertas menjadi kertas daur ulang. Kertas ini dipakai internal, antara lain untuk pemberian label pada harga suvenir.

Rencananya, tamu pertemuan Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) berkunjung ke Bali Safari and Marine Park pada Oktober tahun ini. Selain itu, peserta ajang Miss World di Pulau Bali pun akan berkunjung ke taman konservasi tersebut. (Ayu Sulistyowati)  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com