Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Terapkan Pariwisata Berkelanjutan untuk Ijen

Kompas.com - 17/01/2014, 16:04 WIB
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pariwisata di Kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, akan dikembangkan dengan konsep Rainforest Standard (RFS). Pengembangan tersebut tidak akan sama dengan konsep pariwisata pada umumnya.

"Konsep ini akan sangat mendukung pengembangan pariwisata yang eco-friendly. Top lah ini pokoknya, bukan eksploitasi berlebihan. Ada tanggung jawab untuk kehidupan generasi mendatang," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat (17/1/2014).

Kawasan Gunung Ijen sendiri akan dikembangkan oleh CEO Sustainable Management Group (SMG) David Makes.

David mengatakan, program Rainforest Standard (RFS) alias Standar Hutan Hujan merupakan penerapan manajemen hutan lestari yang menjaga keseimbangan ekologi, keanekaragaman hayati, sekaligus menguntungkan secara ekonomi dan sosial akan menjadi jiwa dalam pengembangan wisata di kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Asap solfatara keluar dari kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (7/11/2011).
“Ijen akan dibangun secara berkelanjutan tidak sekadar dibangun untuk pariwisata yang akan diminati hanya 5 sampai 10 tahun saja, tapi selamanya. Paling penting adalah pariwisata berjalan, namun keseimbangan alam, keragaman hayati dan sosial ekonomi masyarakat sekitar terus terjaga,” ujar David yang tak lain adalah investor pembangunan resor di kawasan Ijen.

David Makes sendiri dikenal sebagai ahli pariwisata berkelanjutan. Puluhan tahun hidup David dihabiskan untuk mengembangkan pariwisata berbasis alam di kawasan konservasi. Dia sukses mengembangkan kawasan wisata di Taman Nasional Bali Barat yang diberi nama Menjangan Jungle and Beach Resort.

Menurut David, Ijen menyimpan potensi yang luar biasa. Apalagi Ijen mempunyai kawah dengan fenomena api biru (blue fire) yang sangat jarang ditemukan di dunia. Para penambang belerang yang mencari nafkah dari Gunung Ijen juga merupakan salah satu potensi bagi pengembangan pariwisata di lokasi tersebut.

“Penambang Ijen akan menjadi salah satu atraksi yang menarik bagi wistawan. Untuk itu mereka bisa ditata dan dilatih sehingga mendapatkan penghasilan tambahan dari pariwisata selain dari hasilnya menambang belerang. Ini adalah salah satu misi kami mengembangkan pariwisata,” kata David.

Selain itu David menyampaikan realisasi pembangunan resort dan pariwisata di Ijen olehnya akan dimulai pada bulan Februari mendatang. “Awal Februari kami akan mulai melakukan eksplorasi, seperti penandaan batu, penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. Mudah-mudahan akhir Februari atau awal Maret pebangunan resort di Ijen akan diresmikan,” ungkap David.

KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas melintasi hutan cagar alam di sisi selatan Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (6/11/2011).
David menegaskan bahwa apa yang akan dia bangun di Ijen akan jauh lebih baik dari Menjangan Jungle and Resort di Bali Barat yang telah dideklarasikan sebagai model penerapan RFS.

Bupati Banyuwangi menyambut baik pengembangan pariwisata di kawasan Ijen oleh David Makes. Sebab David telah terbukti mampu mengembangkan wisata di Bali Barat yang sustainable dan selaras dengan alam hingga dipercaya sebagai model penerapan Rainforest Standard pertama di Asia.

"Kami ingin bangun ekowisata. Sudah saatnya pengembangan pariwisata selaras dengan upaya menjaga kekayaan ekologi," kata Anas. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com