Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh Hanya Menjadi Tempat Transit

Kompas.com - 04/02/2014, 11:15 WIB
BANDA ACEH, KOMPAS — Provinsi Aceh belum menjadi tempat tujuan wisata utama para pelancong domestik dan mancanegara. Hal itu tampak dari menurunnya rata-rata lama menginap wisatawan di sejumlah hotel di Aceh, yakni dari 3-4 hari pada 2012 menjadi berkisar 1-2 hari tahun 2013.

Hal itu mengemuka dalam ”Konferensi Pers Mengenai Data Terbaru Badan Pusat Statistik Aceh per Februari 2014”, di Banda Aceh, Senin (3/2/2014).

Merujuk Aceh dalam Angka 2013, tingkat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara meningkat dalam tiga tahun terakhir. Jumlah tamu domestik ke Aceh sebanyak 720.079 orang tahun 2010. Jumlah itu terus meningkat menjadi 959.545 orang pada 2011 dan 1.026.800 orang tahun 2012.

Adapun jumlah tamu mancanegara ke Aceh sebanyak 20.648 orang tahun 2010. Jumlah itu terus meningkat menjadi 28.054 orang tahun 2011 dan 28.993 orang pada 2012.

Kepala Badan Pusat Statistik Aceh Hermanto mengatakan, dunia wisata Aceh meningkat dari segi kuantitas wisatawan, tetapi tidak dalam kualitas wisatawannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Aceh 2013, lama kunjungan wisatawan ke Aceh justru menurun setahun terakhir.

Rata-rata lama menginap tamu domestik di sejumlah hotel di Aceh 1,83 hari per Desember 2012. Angka itu menjadi 1,76 hari per Desember 2013. Adapun rata-rata lama menginap tamu mancanegara di sejumlah hotel di Aceh 3,06 hari per Desember 2012. Angka itu menjadi 1,63 hari per Desember 2013.

Hermanto mengatakan, seharusnya pemerintah setempat berupaya meningkatkan kualitas wisatawan agar tidak sebatas melihat Aceh. Para wisatawan harus dipacu tinggal dalam waktu lama di Aceh. ”Semakin lama mereka di Aceh, semakin banyak uang yang berputar di sini. Itu akan berdampak nyata bagi perekonomian Aceh, terutama bagi masyarakat di sekitar tempat wisata,” ujarnya.

Anggota Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Cabang Aceh, Nurhadi, menyadari, Aceh masih sebatas menjadi tempat transit bagi para wisatawan, terutama dari Eropa. Umumnya, tujuan utama wisatawan adalah Sumatera Utara.

Nurhadi mengatakan, pemerintah setempat harus berbenah agar wisatawan domestik dan mancanegara tertarik menjadikan Aceh sebagai tujuan wisata utamanya. Tidak hanya gencar promosi, pemerintah pun harus meningkatkan infrastruktur terkait akses transportasi, jalur transportasi, dan fasilitas penunjang di tempat-tempat wisata.

”Selain itu, pemerintah juga perlu rutin menyelenggarakan acara ataupun festival. Dengan begitu, wisatawan bisa turut beraktivitas sehingga tidak bosan selama di sini,” ujarnya.

SERAMBI/M ANSHAR Penumpang kapal pesiar Calledonian Sky mengunjungi objek wisata PLTD Apung yang hanyut terbawa tsunami 2004 lalu di Gampong Punge Blangcut, Banda Aceh, Minggu (13/10/2013). Sebanyak 88 turis asal Australia dan Inggris tersebut menghabiskan waktu selama empat jam untuk mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kota Banda Aceh sebelum melanjutkan pelayaran ke Pulau Simeulue (Aceh) dan Pulau Nias, Medan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Adami Umar mengatakan, saat ini memang pihaknya fokus mengundang wisatawan datang sebanyak-banyaknya ke Aceh. ”Kami pun berupaya berkoordinasi dengan sejumlah instansi agar meningkatkan sarana dan prasarana, misalnya membuka akses transportasi, meningkatkan kualitas jalur transportasi, dan memicu iklim ekonomi kreatif di tempat-tempat wisata,” katanya.

Di sisi lain, agenda acara ataupun festival yang dapat memicu wisatawan berdatangan terus digalakkan dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, ada 21 acara ataupun festival yang diselenggarakan sepanjang 2011. Jumlah itu terus bertambah menjadi 25 acara pada 2012, 27 acara tahun 2013, dan direncanakan sekitar 30 acara pada 2014.

Pembenahan infrastruktur pariwisata juga perlu dilakukan di obyek wisata Danau Tahai di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Obyek wisata itu terbengkalai karena tidak terawat. Ini membuat pengunjung kecewa.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali menganggarkan dana promosi pariwisata Bali sekitar Rp 1,1 miliar. Jumlah ini menurun daripada tahun 2013 yang sebesar Rp 1,5 miliar.

Meskipun begitu, kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Subhiksu di Denpasar, Senin, pihaknya tetap akan menggencarkan promosi pariwisata Bali, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. (DRI/COK/AYS/DKA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com