Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan Abu Kelud, Hotel di DIY Keluarkan Puluhan Juta

Kompas.com - 26/02/2014, 18:21 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Luar biasa! Pembersihan debu vulkanik letusan Gunung Kelud, Jawa Timur untuk hotel berbintang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai puluhan juta. Hotel pun harus mengerahkan semua karyawan untuk membersihkan seluruh bagian gedung.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M Danunagoro mengungkapkan pembersihan gedung bertingkat dari abu vulkanik tidak murah karena meliputi gedung secara keseluruhan. “Misalkan saja hotel bintang empat dengan 200 kamar, paling tidak membutuhkan waktu tiga minggu dan biaya Rp 25 juta,” ujarnya di Yogyakarta, Selasa (25/2/2014).

Istidjab menjelaskan dalam setahun, hotel berbintang paling tidak dua kali melakukan pembersihan gedung secara keseluruhan. Akibat terkena debu vulkanik, seluruh hotel di Yogyakarta melakukannya secara serentak.

Berbeda dengan pembersihan gedung yang dilakukan hotel secara reguler, pembersihan akibat debu vulkanik membutuhkan waktu dan biaya ekstra karena ketebalan maupun karakter debu berbeda dari biasanya.

“Kalau biaya pembersihan secara reguler, estimasi untuk hotel bintang empat biaya sekitar Rp15 juta dan memakan waktu sekitar dua minggu,” ujarnya.

Terkait terjangan abu vulkanik, PHRI DIY melaporkan hingga kini masih ada sejumlah hotel yang melakukan pembersihan terutama bagian yang tersulit adalah kolam renang, karena tidak cukup dikuras sekali saja.

Dari pantauan PHRI, Istidjab mengungkapkan Hotel Shapire mulai membuka kolam renang Senin (24/2/2014), Hotel Jayakarta Selasa (25/2/2014) sementara Hotel Grand Quality Rabu (26/2/2014). “Semoga pekan ini semua kolam renang hotel sudah dibuka,” kata Istidjab. (Tribun Jogja/Victor Mahrizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com