Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Indahnya Anggrek Hitam Asli Kalimantan

Kompas.com - 15/09/2014, 09:48 WIB
advertorial

Penulis

Saat ini tak sulit untuk menikmati keindahan Anggrek Hitam yang memang tanaman asli pulau Kalimantan. Karena, ada pihak yang akan bersedia mendukung kelestraian dari Anggrek Hitam tersebut.

Pesona Anggrek Hitam atau Coelogyne pandurata memang punya daya tarik tersendiri. Selain dinobatkan sebagai maskot flora dari Kalimantan Timur, Anggrek Hitam ini bahkan sudah menjadi salah satu program penting bagi Pertamina untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Pertamina bersama Persatuan Anggrek Indonesia dan BLH Kota Balikpapan telah membangun rumah perawatan anggrek.

Berjarak kurang dari 100 meter di areal Terminal BBM Balikpapan di Kalimatan Timur, Rumah Taman Anggrek yang berornamen khas Kalimantan akan menyapa setiap orang yang datang, diwarnai dengan kicauan burung, rimbunnya pohon dan ratusan pohon anggrek seprti anggrek bulan, anggrek macan, dayana, termasuk anggrek hitam. Pengelolaan Taman Anggrek diawali dengan housetraining yaitu, cara perawatan dan pengembangbiakan anggrek, serta pembuatan kompos dan pupuk alami anggrek.

“Kegiatan ini sebagai upaya dari kami untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati, khususnya tanaman asli Kalimantan yang dilindungi. Caranya dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar daerah operasi kami.” Jelas Junior Customer Relation, Pertamina Marketing Operation Region VI Dhika Edwina.

Perawatan anggrek di lingkungan Terminal BBM Balikpapan dilakukan oleh pekerja taman didampingi oleh pekerja Pertamina. “Tiap jenis ada musimnya. Seperti anggrek hitam berbunga 5 kali dalam sebulan dengan lama mekar sekitar 7 hari,” kata Suharto, perawat anggrek di Terminal BBM Balikpapan.

Letak rumah anggrek yang berdekatan dengan Terminal BBM Balikpapan ternyata punya dampak positif bagi penyaluran limbah dari terminal tersebut. Misalnya saja, limbah sampah Terminal BBM yang dapat dimanfaatkan dan diolah sebagai pupuk dan air limbah pendingin ruangan yang dimanfaatkan sebagai air untuk menyirami tanaman.

 “Kami berharap upaya yang kami lakukan dalam memberikan kontribusi bagi pelestarian flora, bisa memberikan manfaat bagi lingkungan baik di sekiar daerah operasi dan lingkungan sekitar." tegas Dhika. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com