Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Manado Jadi Kota MICE

Kompas.com - 05/12/2014, 11:29 WIB
LIMA tahun ini Kota Manado berbenah. Berbekal keindahan alam dan kekayaan kuliner, ibu kota Sulawesi Utara ini mulai menggarap pasar untuk kebutuhan rapat, insentif, konvensi, dan pameran (MICE). Akomodasi skala besar disediakan. Sejumlah fasilitas umum ditambahkan.

Geliat Manado dimulai sejak penyelenggaraan Konferensi Kelautan Sedunia (World Ocean Conference/WOC) pada 11-15 Mei 2009. Untuk mengakomodasi ribuan peserta konferensi, sejumlah hotel dan tempat pertemuan skala besar mulai didirikan di kota ini. Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur berupa pelebaran dan pengaspalan jalan dari Bandara Sam Ratulangi hingga pusat Kota Manado dilakukan.

Meski sudah lima tahun berlalu, jejak perbaikan infrastruktur dan akomodasi di kota ini masih tersisa. Pembangunan lanjutan juga dilakukan untuk memudahkan koneksi Manado dan titik-titik vital di Sulawesi Utara.

Direktur Eksekutif Badan Pariwisata Sulawesi Utara Widijanto mengatakan, persaingan sebagai kota MICE sangat ketat di dunia internasional. Selama ini, Indonesia mengandalkan Bali sebagai kota tujuan MICE. Baru setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Manado sebagai tuan rumah WOC 2009, ada alternatif kota MICE.

”Banyak kota di dunia yang terus memperbaiki pariwisata untuk mendukung MICE. Mereka juga agresif menjual MICE. Ini yang masih perlu kita tingkatkan,” katanya, pertengahan November lalu.

Widijanto mengatakan, agresivitas dan semangat untuk memasarkan kota sebagai tujuan MICE menjadi salah satu kunci memenangkan persaingan MICE. Sejumlah kota menyodorkan slogan pariwisata dan mengemas paket wisata dengan MICE.

Dengan kerja sama pihak swasta, penambahan hotel dan tempat pertemuan berskala besar diwujudkan.

PT Aneka Kimia Raya (AKR) Land Development, misalnya, membangun tempat konvensi yang ideal untuk menampung 3.000 orang. Di dalam kawasan yang bernama Grand Kawanua International City ini juga dibangun hotel dan beragam fasilitas lain, seperti pusat perbelanjaan dan lapangan golf. Perumahan juga dibangun di sekitar area ini.

Widijanto, yang juga Managing Director PT AKR Land Development, mengatakan, investasi awal yang dikucurkan perusahaannya tahun 2009 mencapai Rp 300 miliar. Pemerintah juga mengucurkan Rp 2 triliun untuk pembangunan aneka infrastruktur, seperti jalan, jaringan telepon, dan listrik. Awalnya semua dipersiapkan untuk WOC.

Pembangunan terus dilanjutkan hingga kini, terutama untuk menyempurnakan fasilitas yang tidak sempat diselesaikan tahun 2009. Pemda juga berencana membangun jalan tol yang menghubungkan Manado dan Bitung. Bitung merupakan kota pelabuhan penting di Sulawesi Utara.

Investasi besar itu memicu pertumbuhan kota dan pendapatan warga. Perbaikan infrastruktur ini membuat ekonomi Manado bergerak. Fasilitas pariwisata ditingkatkan. Begitu pula dengan pembangunan fasilitas penunjang seperti tempat penjualan oleh-oleh dan suvenir.

Geliat MICE di Sulawesi Utara membuat efek domino yang dirasakan banyak pihak, termasuk masyarakat sekitar. Dari data yang dihimpun Badan Pariwisata Sulawesi Utara, angka keterisian kamar hotel berbintang di Sulawesi Utara mencapai 52,91 persen pada 2013, naik dari 48,69 persen tahun 2009.

Pendapatan domestik regional bruto per kapita di Sulawesi Utara juga melonjak dari Rp 17,149 juta tahun 2009 menjadi Rp 22,872 juta pada 2013.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara Happy TR Korah mengatakan, dalam setahun terakhir ada sekitar 60 kegiatan yang dilaksanakan di Sulawesi Utara, terutama Manado dan Tomohon.

Direktur Pemasaran dan Promosi Badan Pariwisata Sulawesi Utara Ika Sastrosoebroto mengatakan, wisatawan MICE umumnya menghabiskan separuh waktu untuk acara formal dan sisanya untuk berwisata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com