Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Malam di Nol Kilometer Yogyakarta

Kompas.com - 16/04/2015, 14:33 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

TITIK Nol kilometer Indonesia yang selama ini dikenal oleh masyarakat berlokasi di Pulau Weh, yang juga sebagai penanda titik paling Barat di Indonesia. Namun, ‘nol kilometer’ di beberapa negara dianggap sebagai lokasi di mana jarak secara tradisional di negara atau kota tersebut diukur.

Hal tersebut juga ada di Kota Yogyakarta yang memiliki kawasan dengan sebutan Nol Kilometer, lokasinya ada di ujung selatan kawasan Malioboro. Konon, titik nol dulunya ditandai dengan adanya air mancur di tengah perempatan  antara Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Bintaran Kulon, Jalan Margo Mulyo, dan Jalan Pangurakan.

Saat malam hari, kawasan Nol Kilometer ini selalu ramai oleh masyarakat yang berkumpul atau wisatawan yang ingin menikmati suasana malam hari di Yogyakarta. Berikut beberapa hal yang bisa Anda temukan di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta.

Gedung Bersejarah

Kawasan Nol Kilometer merupakan tempat yang tepat untuk menikmati arsitektur bangunan bersejarah. Terdapat Gedung Agung yang sampai saat ini masih dimanfaatkan sebagai kantor dan tempat tinggal kepresidenan saat Presiden RI sedang berada di Yogyakarta.

Ada juga gedung-gedung peninggalan Belanda yang dapat dinikmati dari luar saat malam hari, antara lain Museum Benteng Vredeburg yang dulunya adalah markas tentara Belanda yang biasa disebut Lodji Gedhe oleh masyarakat sekitar.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pengunjung datang ke Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (19/4/2011). Untuk masuk dan menikmati wisata sejarah di museum ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 2.000 per orang.
Kemudian ada bangunan Belanda yang saat ini dimanfaatkan sebagai kantor BNI 46 yang di masa lalu digunakan sebagai gedung Asuransi Nill Maattschappij dan Kantor de Javasche Bank.

Di sekitar kawasan ini juga terdapat beberapa gedung bersejarah lainnya yang saat ini dimanfaatkan sebagai Kantor Pos Besar dan gedung Bank Indonesia.

Pergelaran di Monumen

Masyarakat yang datang ke kawasan Nol Kilometer juga dapat menikmati acara yang seringkali diselenggarakan di area Monumen Serangan Oemom Satoe Maret. Hampir setiap minggu, diselenggarakan acara yang bisa dinikmati secara gratis untuk umum, misalnya acara musik, pagelaran seni budaya, maupun lomba atau pameran.

Instalasi Seni

Bukan Yogyakarta jika tak menampilkan kreativitas seninya, di sekitar kawasan Nol Kilometer adalah galeri luar ruang yang paling tepat berisi instalasi seni dari para seniman. Hampir setiap periode tertentu, instalasi seni yang ada diganti dengan karya baru.

Saat ini, beberapa karya seni seperti Digital Heart atau lebih dikenal sebagai gembok cinta, tiga patung gajah yang bebas dicorat-coret atau digambari oleh pengunjung, patung bekicot berwarna merah menyala, atau kotak telepon merah khas luar negeri yang dapat menjadi objek narsis para pengunjung

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Foto bersama pocong dan malaikat pencabut nyawa di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta.
Foto bareng Pocong

Pengunjung saat ini juga bisa melakukan foto narsis dengan beberapa orang yang menggunakan atribut unik. Mulai dari foto bareng tokoh seram seperti pocong, kuntilanak, atau korban pembunuhan penuh darah buatan.

Anda yang membawa anak-anak bisa juga memanjakan anak dengan foto bersama tokoh seperti Mickey Mouse, Masha and The Bear, hingga Dora. Jika ingin berkesan khas kota budaya, Anda bisa berfoto bersama tokoh yang menggunakan baju adat khas prajurit Keraton.

Kumpul Komunitas

Di kawasan ini, Anda juga bisa menikmati kegiatan lain yang dilakukan oleh komunitas yang sedang berkumpul. Misalnya komunitas fotografi, komunitas sepeda onthel, komunitas motor, hingga komunitas nyentrik seperti komunitas pecinta hewan luwak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com