Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Lebih Dekat Racikan Kopi Khas Italia

Kompas.com - 03/05/2015, 18:13 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM – Berbicara tentang Italia, bayangan yang terlintas bisa jadi sebuah negara indah dengan jejeran bangunan kunonya. Beragam kuliner khas mulai dari pasta hingga pizza begitu melekat pada Italia. Tak hanya itu, secangkir kopi hitam dengan teknik penyeduhan khas Italia yaitu espresso juga telah begitu mendunia.

“Jika Anda ke Italia dan memesan kopi, Anda akan diberi espresso. Anda meminta yang lain, kami beri espresso. Di Italia selalu espresso,” kelakar barista asal Italia, Eduardo Vastolo saat ditemui di Le Meredien Hotel Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Walaupun espresso mendunia bahkan begitu populer di Indonesia, namun kedai-kedai kopi yang banyak bermunculan di Indonesia adalah kedai kopi dari Amerika Serikat. Ternyata, ada perbedaan antara teknik penyajian kopi ala Italia dengan Amerika Serikat.  

Eduardo menuturkan espresso memang menjadi ciri khas Italia. Biasanya mereka meminum espresso dalam sebuah cangkir kecil. Hal ini berbeda dengan kebiasaan minum kopi yang dilakukan orang Amerika. Orang Amerika minum kopi menggunakan cangkir besar. Eduardo bahkan berkelakar bahwa kopi americano berasal dari Italia.

Kopi americano bukanlah jenis kopi, melainkan seperti cappucino atau caffe latte, lebih merujuk kepada racikan kopi. Secara harafiah, untuk mendapatkan americano adalah dengan mencampur espresso dengan air.

“Ada orang Amerika yang meminta kopi, kami beri espresso dengan cangkir kecil, dia terus minta lagi dan lagi sampai akhirnya dia bilang mau cangkir besar. Akhirnya kami pindahkan espresso ke cangkir besar dan ditambah air,” canda Eduardo sembari tertawa.

Akhirnya kopi tersebut dijuluki americano yang memang disajikan untuk orang-orang Amerika Serikat pada waktu itu. Bagaimana dengan orang Indonesia? Eduardo menceritakan adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi, khususnya di Indonesia, yang mencampur resep-resep kopi antara kebiasaan kopi khas Italia dan Amerika, salah satunya adalah caffe latte.

Caffe latte atau kopi espresso yang diberi susu, cukup digemari di Indonesia. Hanya saja menurut Eduardo, caffe latte ternyata merupakan racikan kopi dari Amerika, bukan Italia. Apalagi sebagian besar orang saat memesan kopi ini hanya dengan menyebut “latte” saja. Hal itu, ungkap Eduardo, tidak bisa dilakukan di Italia.

“Di Italia, latte berarti susu. Jadi jika Anda memesan latte, maka Anda akan diberi segelas susu,” ujar Eduardo.

Menurut Eduardo, para penikmat kopi harus paham mengenai apa yang mereka pesan. Jika mereka menginginkan secangkir kopi yang dicampur dengan susu, maka mintalah caffe latte, bukan latte saja. Eduardo menambahkan, meski begitu populer di Indonesia, caffe latte tidak terlalu diminati di Italia.

“Italia itu hanya ada espresso dan cappuccino. Ada caffe latte, tapi tidak ada yang minum,” tambahnya.

Lebih lanjut, barista dari Illy Caffe Wilayah Asia Pasifik ini juga menjelaskan kebiasaan meminum kopi antara orang Italia dan orang Amerika cukup berbeda. Di Amerika Serikat, kedai kopi menyediakan tempat duduk dan juga meja sehingga pembeli bisa duduk berlama-lama di sana.

“Di Italia orang minum kopi di kedai kopi seperti ini,” jelas Edi sembari mempraktikkan meminum kopi dengan berdiri.

Edi pun mewajibkan para penikmat kopi untuk mencicipi racikan kopi khas Italia jika sedang melancong ke sana. Sebab, selain kenikmatan cita rasa yang disuguhkan, Edi menjamin harga yang ditawarkan juga murah.

“Italia itu tempat termurah untuk minum espresso, hanya 1 euro,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com