Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suguhkan Keunikan Alam Flores, Hotel Ini Disukai Wisman

Kompas.com - 17/08/2015, 14:21 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

MAUMERE, KOMPAS.com - Beberapa tahun lalu, ada festival dengan tema "Maumere Manise" di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur untuk mempromosikan keunikan-keunikan obyek wisata setempat. Wisatawan mancanegara (wisman) berwisata ke Kabupaten Sikka karena tertarik dengan pemandangan bawah laut Teluk Maumere.

Sejalan dengan bangkitnya pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Maumere, sejumlah pelaku pariwisata dan pemandu wisata membangun hotel dan cottages yang bernuansa alam. Bahkan, konsep hotel dengan keaslian alam dapat dijumpai di seluruh Pulau Flores untuk menarik wisatawan.

Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka merupakan pintu masuk wisatawan dari bagian Timur menuju ke bagian Barat. Ada berbagai tempat unik yang dapat dikunjungi wisatawan, wisatawan akan berwisata ke Pulau Palue untuk menyelam, snorkeling. Bahkan di Pantai Wairhubing, wisatawan bisa snorkeling untuk melihat berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang masih terjaga dengan baik. Bahkan, ada Museum Ledalero, serta tempat-tempat unik yang berada di seputar Kota Maumere.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Wairhubing Beach Eco Cottages and Restaurant di Desa Wairhubing, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Wisman sangat senang dengan menginap di hotel yang bernuansa alam, kesejukan, ketenangan, ketentraman dalam menghabiskan waktu liburan.

Satu hotel yang menyuguhkan keaslian alam adalah Wairhubing Beach Eco Cottages and Restaurant milik Ignasius Kasar yang terletak di pinggir pantai Wairhubing. Pemilik hotel yang juga pemandu wisata senior di Pulau Flores ini membangun hotel dengan konsep bernuansa alamiah. Wairhubing Beach Eco Cottages and Restaurant berada di Desa Wairhubing, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Wairhubing Beach Eco Cottages and Restaurant memiliki taman wisata kecil yang terdiri dari pohon kelapa, serta berbagai jenis bunga, bahkan tamu bisa mengambil menu makanan langsung dari alam, seperti lombok, bahkan pemiliknya memelihara vanili serta kolam kecil. Di sudut-sudut taman, ada berbagai jenis alat tradisional hasil kreatif orang-orang Flores. Bahkan, hotel itu bernuansa alam Flores pada umumnya.

Ignasius Kasar, pemilik Wairhubing Beach Eco Cottages and Restaurant kepada KompasTravel di Maumere, Kamis (14/8/2015) menjelaskan, perencanaan membangun hotel bernuansa alam dimulai sejak 2011 dan mulai dibangun pada 2012.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Anak-anak sedang bermain di Pantai Wairhubing, Desa Wairhubing, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Hotel ini mulai menerima tamu sejak 2013. Atap hotel ini dengan daun ijuk dan kamar-kamarnya bernuansa keaslian dengan kain Flores. Bahkan kamar mandi ini dengan konsep terbuka dengan alam.

“Saya membangun hotel ini dengan nuansa keaslian alam. Sejak saya menjadi pemandu wisata di Pulau Flores, tamu selalu mencari hotel yang bernuansa alamiah. Saya sudah keliling Indonesia mengantar tamu, mereka selalu mencari hotel untuk menginap dengan nuansa alami sesuai keindahan alam di Indonesia,” jelasnya.

Ignasius menjelaskan, sejak menerima tamu pada 2013, sejumlah tamu mancanegara dari Belanda, Spanyol dan Eropa menginap di hotelnya. Kesannya, wisatawan sangat tertarik dengan nuansa hotel yang sepi, tenang dan jauh dari keramaian.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Wisatawan di Pantai Wairhubing, Desa Wairhubing, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
“Saya membangun hotel ini dengan modal sendiri. Saya mempromosikan konsep hotel yang bernuansa alami sesuai dengan keaslian alam di Pulau Flores. Wisatawan berwisata ke Pulau Flores untuk berpetualang sambil melihat danau tiga warna di Moni, Kabupaten Ende sampai di Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat,” jelasnya.

Menurutnya, wisman berkunjung ke Pulau Flores karena tertarik dengan keunikan alamnya, mulai dari Teluk Maumere di Kabupaten Sikka, Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada, Padang Savana Mausui di Kabupaten Manggarai Timur, Kampung Adat Waerebo di Kabupaten Manggarai sampai Taman Nasional Komodo dan menyelam di bawah laut di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com